Dallergut: Toko Penjual Mimpi, Mengelilingi Alam Mimpi dan Menjejaki Kenangan Tak Terlupakan (sumber foto: Fimela.com)
Dallergut: Toko Penjual Mimpi, Mengelilingi Alam Mimpi dan Menjejaki Kenangan Tak Terlupakan (sumber foto: Fimela.com)

Novel ini ditulis oleh pengarang asal Korea Selatan bernama Lee Miye yang berkisah tentang sebuah desa yang hanya bisa dikunjungi lewat mimpi. Novel ini mengajak pembaca untuk mengelilingi mimpi dengan membeli mimpi yang diinginkan lewat sebuah toko mimpi bernama Toko Dallergut. Toko Dallergut ini memiliki sejarah tersendiri yang melatar belakangi berdirinya Toko Penjual Mimpi Dallergut dan desa ini sendiri. Novel ini mengusung genre fantasi yang membebaskan kita untuk berimajinasi secara mendalam dan juga memberikan kesan kehangatan dan filosofis saat membaca bab demi bab-nya.

Inti dari novel ini adalah sebuah toko mimpi yang dikelola oleh Dallergut; pria paruh baya yang bijaksana dan juga Penny, tokoh utama kita yang juga seorang karyawan baru dengan sifat cerdas tapi ceroboh, karena kecerobohannya Penny pernah kehilangan satu botol rasa berdebar yang saat itu harganya sedang naik-naiknya. Pengunjung di toko ini sangat beragam, mulai dari anak-anak, orangtua, bahkan sampai hewan. Dari sudut pandang Penny, pembaca diperlihatkan dengan dunia mimpi yang penuh warna dan pembelajaran, misteri-misteri dibalik setiap mimpi yang dialami pengunjung, serta bagaimana para pengunjung itu berhasil menyelesaikan masalahnya lewat mimpi. Novel ini tidak hanya sekedar novel bergenre fantasi, tetapi juga gambaran bagaimana manusia memproses emosi dan keinginan terpendam mereka lewat mimpi.

Narasi yang digunakan Lee Miye dalam novel ini terkesan seperti sungai yang mengalir dengan tenang dan indah. Meskipun, bergenre fantasi novel ini masih bisa dibaca oleh berbagai kalangan karena isinya yang penuh makna dan filosofis. Setiap bab-nya menghadirkan cerita yang berbeda dengan karakter yang beragam pula. Meski begitu, dengan peran Dallergut di novel ini, karakter-karakter di sini memiliki hubungan yang saling berkesinambungan. Lee Miye berhasil membuat cerita yang berbeda di setiap bab-nya menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dan membangun dunia mimpi yang ajaib.

Penny, yang merupakan tokoh utama dari cerita ini juga mengalami pertumbuhan (character development) di setiap bab-nya. Mulai dari karyawan baru yang hanya mengetahui sejarah berdirinya toko penjual mimpi sampai perlahan Penny mulai memahami sistem kerja toko dan alasan-alasan dibalik sikap aneh Dallergut ketika berjualan. Karakter Penny penuh rasa ingin tahu tentang dunia mimpi dan manusia yang juga menjadi perwakilan pembaca dalam memahami arti mimpi dan bagaimana mimpi bisa berpengaruh dalam kehidupan. 

- Poster Iklan -

Selain Penny, ada juga tokoh-tokoh lain yang memiliki cerita tak kalah menarik. Dallergut yang merupakan keturunan dari murid dewa yang lebih memilih waktu tidur ketimbang tiga waktu lainnya; masa lalu, masa kini, dan masa depan. Di buku ini juga dijelaskan kenapa murid ini lebih memilih waktu tidur, dan alasannya cukup menarik dan mindblowing. Vigo Myers yang merupakan manajer lantai dua dengan masa lalu kelam terkait cinta dan mimpinya. Speedo, yang merupakan manajer lantai empat yang tidak peka dan santai. Serta teman Penny yang sudah lebih dulu bekerja di lantai lima yang tak memiliki manager.

Salah satu hal paling unik yang membuat novel ini banyak dikenal dan diterjemahkan adalah tentang bagaimana novel ini menggali tema-tema eksistensial dengan cara halus dan tidak terkesan menggurui. Lewat interaksi masing-masing tokoh, pembaca diperkenalkan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti: keinginan dan harapan, ingatan dan kehilangan, makna dan keseimbangan hidup. Para pengunjung toko memiliki keinginan beragam yang mereka realisasikan lewat mimpi. Seperti ada salah satu pengunjung yang menginginkan kehadiran orang terdekat lewat mimpi mereka, ada yang membeli mimpi untuk merasakan kembali kenangan bahagia masa lalu. Ada lagi mimpi yang paling unik dan berkesan adalah mimpi yang dipesan oleh orang yang telah tiada untuk menenangkan orang terkasihnya di kemudian hari. Hal ini menunjukkan bagaimana mimpi bisa menjadi sarana penyembuhan emosional.

Dallergut: Toko Penjual Mimpi ini sangat cocok dinikmati malam hari dengan secangkir teh hangat dan cookies sebagai cemilannya. Ceritanya yang heartwarming dan fokus pada eksplorasi perasaan masing-masing tokoh sangat cocok untuk orang yang menyukai ketenangan. Lee Miye seakan memberi tahu kita bahwa mimpi juga ikut andil dalam pengembangan karakter kita baik secara sadar maupun tidak.

Identitas Buku

Dallergut: Toko Penjual Mimpi (sumber foto: fimela)
Dallergut: Toko Penjual Mimpi (sumber foto: fimela)

Judul: Dallergut: Toko Penjual Mimpi
Pengarang: Lee Miye
Penerbit: BACA
Tahun Terbit: 2021
Jumlah Halaman: 290

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here