Perlu diakui, bahkan di ruang global kritik sastra anak (children’s literature criticism) tak pernah seramai kritik sastra dewasa. Akan tetapi, ia tumbuh kukuh sejak setidaknya dekade 1960-an seiring geliat kajian Childhood Studies. Nama-nama seperti Perry Nodelman, Smiljana Narančić Kovač, hingga Peter Hunt, menorehkan teori guna menafsir teks cerita anak sebagai medan negosiasi ideologi.
Di Australia, Margaret Meek memelopori reading path, yang menekankan pentingnya literasi visual dalam sastra anak-anak, membantu anak-anak memahami dan menafsirkan gambar di samping teks. Bahkan Meek menyatakan cara anak-anak diajari membaca menunjukkan apa yang orang dewasa pikirkan tentang literasi.
Di Afrika Selatan ada Elwyn Jenkins yang menguji proses nation-building lewat dongeng. Karya Elwyn Jenkins meneliti peran dongeng dalam proses pembangunan bangsa di Afrika Selatan pasca-apartheid. Ini melibatkan penggunaan sastra untuk menumbuhkan kohesi sosial dan identitas nasional.





















