Akhir-akhir ini ramai sekali netizen yang membahas mengenai bendera bajak laut Mugiwara, atau yang dikenal dengan bajak laut topi jerami. Bukan hanya mencari tahu mengenai arti di balik bendera bajak laut tengkorak ini melainkan mengibarkannya dengan bangga di bawah bendera merah putih saat menjelang momen peringatan Hari Ulang Tahun ke 80 RI, Lantas apa makna di balik pengibaran bendera bajak laut berbentuk tengkorak dengan topi jerami ini?

Dalam dunia anime, one piece dikenal sebagai anime yang menceritakan soal bajak laut. Luffy dan krunya yang dikenal sebagai bajak laut Mugiwara merupakan bajak laut dari generasi terburuk. Generasi terburuk di sini memiliki arti tidak lain bahwa mereka tidak memedulikan peraturan yang tak tertulis diatas laut dan berlayar sebebas mereka, mereka bahkan dengan berani dan percaya diri membakar bendera angkatan laut yang memiliki hubungan dengan pemerintah dunia untuk menunjukkan perlawanan terhadap mereka karena berani menahan salah satu kru mereka yang menurut mereka alasan penangkapan kru mereka ini tidak jelas.

Hal itu yang menyebabkan bajak laut topi jerami dikenal dengan perlawanan dan prinsip mereka yang bebas, tidak tunduk terhadap perintah siapa pun, yang menunjukkan arti sebenarnya dari hidup. Kebebasan mereka juga bukan kebebasan untuk menjadi berandalan atau tokoh jahat, melainkan kebebasan yang mereka tunjukkan adalah bebas memilih siapa pun menjadi teman, bebas membantu siapapun yang mereka inginkan dan bebas pergi berlayar ke manapun. Inilah yang secara umum menyebabkan banyak sekali warga Indonesia beramai-ramai mengibarkan bendera bajak laut ini, dengan harapan setiap orang di negara ini dapat menjadi bebas seperti yang mereka inginkan, tanpa tuntutan dan peraturan-peraturan gila yang mengekang.

Namun ternyata, aksi ini tidak mendapatkan balasan baik dari pemerintah. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pemasangan bendera bajak laut serial anime Jepang ini merupakan upaya memecah belah bangsa. “Kami mendeteksi dan mendapat masukan dari lembaga-lembaga pengaman, memang ada upaya memecah belah persatuan dan kesatuan.” Ucapnya di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis 31 Juli 2025. Adapun juga Ketua Harian Partai Gerindra ini mengimbau masyarakat untuk bersatu dan melawan tindakan pemasangan bendera one piece ini. Di kutip oleh Tempo.co

- Poster Iklan -

Yang menjadi masalahnya di sini adalah, kebanyakan dari mereka melihat bendera bajak laut dengan tengkorak itu sebagai perlawanan bukan sebagai kritik. Tentu sebagai warga negara tidak ada yang ingin melakukan perlawanan, justru dengan mengibarkan bendera hitam dengan logo tengkorak ini merupakan harapan setiap orang untuk didengarkan.

Di sisi lain, pengibaran bendera tengkorak ini bukan merupakan ancaman tapi bentuk kritik terhadap pemerintah. Gerakan simbolik seperti ini sering terinspirasi dari karya-karya dystopian (*1984* Orwell) atau kisah pemberontakan (Les Misérables), juga seperti band Rage Against the Machine atau Iwan Fals menggunakan seni untuk kritik politik, mirip dengan cara One Piece menyampaikan pesan anti-otoritarian, dan seperti dalam dunia perfilman, seperti V for Vendetta (dengan topeng Guy Fawkes) menunjukkan bagaimana simbol fiksi bisa jadi alat protes nyata. 

Anime dan manga sering dipakai kaum muda untuk menyampaikan aspirasi, karena dianggap lebih “aman” ketimbang kritik langsung. One Piece, dengan tema persatuan melawan tirani, mudah diasosiasikan dengan isu lokal, misalnya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah. Jadi, bisa di bilang bahwa hal ini merupakan kritik atau protes tidak langsung, melalui karya seni salah satunya anime jepang ini, dengan harapan untuk mengubah indonesia menjadi jauh lebih baik.

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here