LAWAN
Terguncah dada ini.
Bergemuruh darah ini.
Menyaksikan kekejian
Para elit politik.
Membombardir dengan kebijakkanya.
Merampok memeras
Dengan dahlil pajak.
Bila aparat ternak para bangsat.
Menghasilkan oligarki keparat.
Bila negara di isi berbagai parpol.
Maka kapitalis di manapun bercokol.
Bila wakil rakyat terlahir
dari rahim para elit politik,
maka yang nampak,
algojo dengan wajah bengis.
Siap mengeksekusi dengan sadis.
Kejahatan sistemik.
Senayan simbul rumah rakyat.
Bila di isi para preman berdasi.
Maka terbitlah undang-undang menyesatkan.
Penuh alibi.
Membelenggu rakyat kecil.
Kebijakan kontroversi.
Mencekik menjerat rakyat.
Tak ada kata kompromi lagi.
Hanya satu kata
LAWAN !!!!!
Hancurkan
Tembok – tembok baja.
Para bangsat hingga sekarat.
Paksa para pengkhianat bangsa
bertekuk lutut
dibawah kaki rakyat.
Kedaulatan di tangan rakyat.
LAWAN !!!!
INGIN KULEPAS KAU
Hati melebur
Membersihkan rasa
Hati terdekat lara
Sebaris waktu terhempas jauh
Jauh menyusuri
Sisa-sisa tapakan kaki hidup
Ingin kulepas kau
Namun hasrat hidupmu
Khan mati
Oohh
Kusendiri tak berdaya
Dalam lekukkan waktu
TERLARUNG
Perasaan ini TERLARUNG
dalam benaknya.
Menyusuri setiap waktu bersamanya.
Rasa itu pada akhirnya,
tersekap ditengah lara.
Namun
Desiran lembut itu
bermuara dalam cinta.
TAPAK HATI
Kepekatan malam meniti,
Kisi-kisi menanti.
Kadang waktu merobek sulaman hati.
Diam sembari melumat kata,
disetiap desahan.
Selalu dan selalu.
Meringkuk dalam kisah
tak berangan
sembari berlalu.
Meninggalkan
yang semakin menjauh.
Di tengah deru badai menghampiri
tak lagi berarti.
Jalan terus menyusuri.
Tapak hati.
LULUH
Sesuatu belum kutemukan.
Lelah merayap di setiap waktu.
Serasa tak bergeming.
Luluh lantaknya
tirai kalbu.
SUDAHKAH MERDEKA?
Sudahkah merdeka?
Sedangkan negri sendiri
Terjajah kapitalis.
Sudahkah merdeka?
Sedangkan tanah leluhur kita.
Dirampas paksa oleh negara.
Sudahkah merdeka?
Sedangkan pembodohan
ter kurikulum disekolahan
Sudahkah merdeka?
Anak bangsa di racun perlahan
lewat makanan dan minuman.
Sudahkah merdeka?
Sedangkan wakil rakyat
ter posisi sebagai bonekanya
Ketum Parpol
Berkolaborasi
Dengan oligarki.
Sudahkah merdeka?
Sedangkan laut di pagar.
Nelayan di usir
dari rumahnya sendiri.
Sudahkah merdeka?
Pertambangan
Tumbuh subur di setiap daerah.
Merusak alam.
Sudahkah merdeka?
Dalam senayan
Mengotak atik aturan
menjerat rakyat.
Merampas tanah rumahnya.
Sudahkah merdeka?
Korupsi pembunuhan masiv,
tumbuh subur dikalangan
elit politik.
Sudahkah merdeka?
Sedangkan rakyat di palak
dengan dahlil pajak
250% hingga 10 000%
Mencekik rakyat.
Tak ada kompromi lagi
Maupun tawar menawar lagi
Saatnya
Tolak!!!
Dan
Lawan!!!