Cherry Kiarostomi

Tuan Badil mengendarai mobil sepanjang jalan Teheran. Ya hanya berkendara saja tanpa tujuan atau bahkan memikirkan kemana mobil itu berhenti. Ekspresinya datar melihat kehidupan di luar kaca mobil. Orang-orang bekerja di tambang pasir, orang-orang latihan baris berbaris, dan orang-orang sedang sibuk berada di kantor. Seolah ia menyaksikan objek bergerak tanpa emosi dan orang-orang di luar mobilnya hanya partikel yang bergerak seperti debu yang dihempas angin gurun. Mereka seolah bukan manusia yang mampu diajak berbicara. Dalam 15 menit pertama, itulah kesaksian kita dalam film The Taste Of Cherry , karya sutradara terkenal asal Iran.

Sebelum pada akhirnya, setelah itu, kita mengalihkan pandangan ketika Tuan Badil berbalk arah ke tempat semula jalanan ditampilkan di kamera. Ia menepi ketika ada seorang anak dari rombongan baris berbaris yang sempat ia lihat terpisah dari kawanan. Anak itu diminta masuk ke dalam mobil, lalu mereka berangkat dalam kursi bersampingan. Rupanya anak itu adalah gerombolan tentara Kurdi yang sedang berlatih, ketika mereka berbincang Abbas menawarkan agar si anak tentara Kurdi berhenti dari dunia tentara dan diberikan uang sebanding dengan modal hidup santai sampai 15 tahun mendatang. Syaratnya hanya satu, ketika menjelang fajar saat langit masih gelap, anak itu diminta agar mengubur dirinya dalam liang yang sudah siap.

Anak itu menolak, terkejut, berkali-kali tawaran itu dilontarkan bahkan seperti tawaran intimidasi anak itu tetap menolak. Anak itu takut, anak itu kabur memaksa membuka pintu mobil Tuan Badil lalu kembali ke geromobolannya . Setelahnya Tuan Badil kembali berjalan, dan lagi mencari relawan yang sama seperti si anak “Kurdi” itu. Badil mendampat dua relawan lain, pertama seorang Seminaris Afghistan yang menolak tawarannya karena bunuh diri baginya adalah larangan Agama. Badil mengerti itu, tetapi menariknya, Badil mengatakan bukankah menyusahkan orang lain karena keputusasaan juga merupakan dosa (larangan). Relawan kedua sekaligus terakhir adalah seorang Ahli Taksidermi yang sedang membutuhkan uang lantaran anaknya sakit. Tatkala tawaran Badil datang, segera saja ia menyutujui untuk menguburkan Badil, tapi justru dengan pertemuan yang terakhir inilah kunci daripada film Taste Of Cherry diungkap.

Sepanjang jalan, kita melihat sebetulnya kehendak Badil untuk segera mengakhiri hidup. Hanya saja dia tidak dijelaskan dalam dialog eksplisit. Apa yang dilakukan Badil lebih dulu ialah membuat liang kuburnya sendiri. Ketika bertemu dengan Ahli Taksidermi itulah ia menyatakan apa yang menjadi keinginannya. Mengakhiri hidup dengan cara mengubur dirinya di dalam tanah di samping sebuah pohon. Ahli Taksidermi yang mengiyakan kehendak Badil, sebelumnya mengajak berbincang tentang dorongan dirinya ingin melakukan bunuh diri, akan tetapi Badil tetap diam. Sampai kemudian akhirnya, kehendak Badil berubah ketika mereka berbincang soal Buah Cherry (Seri) yang pernah dimakan oleh si Ahli Taksidermi. Dahulu ia pernah megalami peristiwa yang sama dengan Badil, mengakhiri hidup, lalu kemudian sampai di bawah pohon seri, tiba-tiba saja pikirannya berubah. Seperti Newton yang melihat Apel jatuh lantas menemukan kunci gerak fisik dunia, si Ahli pun demikian. Buah Seri yang jatuh itu dimakan, dan ia tiba-tiba saja merasa memperoleh semangat hidup dari lezatnya buah tersebut.

- Poster Iklan -

Ada yang patut dirasakan lebih lanjut ketika hidup, termasuk di antaranya adalah merasakan kelezatan buah seri banyak-banyak. Dengan demikian, batal sudah kehendak si Ahli untuk bunuh diri. Buah itu tidak hadir dalam mobl Badil, akan tetapi Badil seolah merasakan kelezatannya juga. Badil membatakalkan bunuh diri karena Seri itu, dan film seketika beralih menjadi epilog tanpa transisis yang jelas. Fajar terbit dan Badil berdiri di samping mobil di dekat liang yang sudah ia gali sendiri. Frame tetap sama, tentu saja masih berada pada Tentara Kurdi, pekerja tambang pasir dan lain-lain di sekitarnya. Apakah Badil mati, bagi saya, hampir Badil mati karena ia sudah mengecap rasa tertidur di liang kubur. Saat telentang ia melihat bulan purnama dan cahaya masuk ke dalam liang dan retina Badil. Sebelum Ahli itu datang, Badil lebih dulu bangkit. Seperti Si Ahli yang memakan Seri, Badil bangkit di bawah cahaya rembulan.

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here