Sumber foto dari: Kumparan
Sumber foto dari: Kumparan

Siapa yang tidak tahu kenapa Bandung disebut sebagai ‘kota kembang’? Pesona indah dan sejarah kaya yang dimilikinya menjadikan Bandung salah satu destinasi terbaik dunia!  Bandung bukan sekadar kota indah; setiap sudutnya menyimpan cerita sejarah yang menanti untuk ditemukan. Dari bangunan kolonial hingga kisah perjuangan, Bandung menawarkan perjalanan waktu yang luar biasa bagi para pemburu pengetahuan. Menariknya, generasi muda Bandung turut berperan aktif dalam melestarikan warisan ini. Mereka membentuk komunitas literasi yang menjadi wadah bagi para pegiat literasi, menciptakan ruang belajar dan diskusi tentang sejarah serta budaya lokal. Untuk merasakan keindahan alam sekaligus memperdalam pengetahuan sejarah, Bandung adalah destinasi yang sempurna. Kota Bandung juga menjadi rumah bagi pegiat literasi. Komunitas-komunitas ini tidak hanya berperan melestarikan budaya dan sejarah, tetapi juga dalam mengembangkan minat baca generasi muda. Berikut beberapa komunitas literasi di bandung yang tetap eksis dan terus memberikan banyak kegiatan yang menarik untuk diikuti.

Asian-African Reading Club (AARC)

Berawal dari kelompok yang dibentuk untuk meramaikan Festival Kemerdekaan pada tahun 2019 lalu, Asian-African Reading Club akhirnya berlanjut dan tetap eksis hingga saat ini. Asian-African Reading Club atau bisa disingkat AARC ini hadir sebagai angin segar bagi pecinta buku dan sejarah khususnya daerah Bandung. Komunitas ini tidak sekadar klub baca biasa, namun lebih dari itu kelompok ini memiliki tujuan mulia yaitu agar para generasi muda tidak lupa akan sejarah. Komunitas yang namanya sudah sangat terkenal di Bandung ini selalu memiliki antusiasme yang tinggi hingga bisa bertahan hingga sekarang.

Hal yang menarik dari kegiatan yang ada di komunitas ini adalah kegiatan tadarus buku, hal ini biasanya dilaksanakan di Galeri Museum KAA dan juga kegiatan yang dilaksanakan secara online. Aktivitas komunitas yang rutin menambah antusiasme para pegiat buku, hal itu juga didukung dengan adanya aktivitas online yang membuat para pecinta buku tidak ketinggalan akan agenda yang sedang berlangsung.

Asian-African Reading Club berharap banyak generasi muda yang tak lupa akan sejarah yang dimilikinya, terutama nilai-nilai semangat Konferensi Asia Afrika melalui kegiatan membaca. Mengubah stereotip masyarakat jika sejarah itu adalah hal yang senantiasa kita jaga dan kita amalkan nilai-nilai di dalamnya. 

- Poster Iklan -
Komunitas Bandung Book Party

Berbeda dengan komunitas yang sudah dijelaskan sebelumnya yang sudah meniti jejak mereka sejak tahun 2009, Komunitas Bandung Book Party merupakan salah satu komunitas literasi di bandung yang terhitung baru. Berdiri pada 28 November 2023 karena terinspirasi akan suksesnya Jakarta Book party. Meski komunitas ini terbilang baru,  tapi antusiasme masyarakat Bandung bisa dibilang tinggi. Komunitas ini juga punya misi menjadikan Bandung sebagai lautan literasi. 

Bandung Book Party ini selalu menggelar pertemuan rutin untuk pecinta literasi, pertemuan ini bukan hanya sekadar membaca bersama. Namun, komunitas ini punya berbagai program menarik yaitu acara mingguan, BBP goes to school/campus, kolaborasi, boys and girls party, serta kids book party. Kegiatan di Bandung Book party ini selalu dimulai dengan sesi membaca dalam keheningan, di mana anggota komunitas membawa buku pilihan mereka masing-masing. Setelah itu, mereka melanjutkan dengan sesi berbagi cerita dan pengalaman. Para anggota, yang akrab disapa ‘bookmates,’ selalu mengabadikan momen ini dengan foto bersama sebagai kenangan. 

Bandung Book Party tidak hanya aktif dalam kegiatan offline, tetapi juga sangat aktif di dunia maya. Selain memiliki akun Instagram, mereka juga memiliki grup WhatsApp sebagai tempat diskusi yang aktif bagi anggotanya. Selain berperan dalam meningkatkan minat baca, Bandung Book Party juga turut serta dalam kegiatan sosial, seperti mengorganisir donasi buku untuk mereka yang membutuhkan. Komunitas ini terus berupaya menginspirasi lebih banyak orang untuk mencintai membaca dan menjadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di Kota Bandung.

Pecandu Buku

Keresahan Fiersa Besari dan Aw Angesti terhadap menurunnya minat baca membuat mereka tergerak untuk membuat gebrakan yaitu mendirikan komunitas Pecinta Buku pada 15 Juli 2015. Komunitas ini ingin meningkatkan minat baca masyarakat yang sudah semakin memprihatinkan. Memanfaatkan platform digital, mereka mencoba peruntungan dengan membuat media sosial sebagai gerbang literasi. Hal itu disambut hangat oleh para pegiat literasi, karena ibarat angin segar untuk mereka yang gemar akan literasi.

Komunitas ini telah banyak diikuti oleh banyak pegiat literasi, baik secara online maupun offline. Persyaratan untuk bergabung pun terbilang mudah untuk dilakukan yaitu hanya dengan calon anggota hanya perlu mengulas sebuah buku yang telah dibaca, dan ulasan tersebut akan ditampilkan di akun Instagram Pecandu Buku. Karena hal ini tak heran banyak orang yang berbondong-bondong untuk bergabung dengan komunitas Pecinta Buku. 

Komunitas Pecinta Buku ini juga menawarkan beberapa kegiatan yang menarik untuk diikuti, seperti lapak baca, surat untuk Februari, hingga peringatan ulang tahun komunitas. Lapak baca biasanya digelar di pusat-pusat kota untuk menyediakan ruang baca gratis bagi masyarakat. Surat untuk Februari adalah kegiatan lomba menulis yang diselenggarakan untuk umum, memberi kesempatan bagi siapa saja untuk mengekspresikan diri melalui tulisan.

Komunitas Pecandu Buku bukan hanya sekadar komunitas membaca, tetapi juga bertujuan menghasilkan output tulisan. Di beberapa kota, seperti Jakarta, Makassar, Jogja, Pekanbaru, Palembang, dan Manado, mereka bahkan membuka perpustakaan jalanan yang aktif. Komunitas ini tetap berkomitmen melestarikan kebiasaan membaca buku fisik di tengah gempuran era digital.

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here