Apakah Anda tahu bahwa Mojokerto menyimpan rahasia sejarah yang begitu kaya dan mendalam? Kota yang terletak di Jawa Timur ini bukan hanya terkenal dengan situs arkeologi Trowulan dan candi-candi megah, tetapi juga dengan semangat literasi yang tumbuh subur di tengah warganya. Di Mojokerto, jejak-jejak kejayaan masa lalu terasa begitu hidup dan menjadi inspirasi bagi berbagai komunitas literasi yang berkiprah di kota ini. Mereka menggali dan membagikan pengetahuan sejarah, budaya, dan kearifan lokal yang terkandung di setiap sudut kota.
Di balik bangunan-bangunan tua dan pemandangan alam yang memukau, Mojokerto menyimpan cerita-cerita yang menunggu untuk diungkapkan melalui tulisan. Komunitas literasi di kota ini berperan penting dalam menjaga dan melestarikan warisan sejarah, sambil membangkitkan minat baca dan tulis di kalangan masyarakat. Dengan berbagai kegiatan seperti diskusi buku, workshop penulisan, dan pameran literasi, mereka berusaha menghidupkan kembali semangat belajar dan menggali kekayaan budaya Mojokerto. Melalui artikel ini, mari kita telusuri bersama bagaimana sejarah dan literasi berpadu membentuk identitas unik kota Mojokerto.
Taman Baca Mentari
Taman Baca Mentari adalah komunitas yang berdedikasi untuk memajukan literasi dengan cara yang unik dan inovatif. Sejak tahun 2019, komunitas ini telah aktif menggerakkan semangat literasi dengan membuka lapak baca mingguan di berbagai lokasi, memudahkan akses masyarakat terhadap buku-buku bacaan. Dengan semangat yang tak pernah padam, Taman Baca Mentari terus menyalurkan buku bacaan kepada berbagai kalangan, berusaha menjangkau lebih banyak pembaca di setiap minggunya.
Setiap minggu, Taman Baca Mentari membuka lapak baca di lokasi yang berbeda-beda, menciptakan pengalaman baru bagi para pembaca. Selain membuka lapak baca, komunitas ini juga menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi tambahan. Program-program menarik yang ditawarkan meliputi acara literasi, pertunjukan musik akustik, permainan, dan berbagai kegiatan seru lainnya. Salah satu program unggulannya adalah “Road to Desa,” yang mencakup lapak baca, workshop, dan permainan tradisional. Program ini bertujuan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak, yang saat ini jarang dimainkan, sehingga membantu generasi muda untuk mengingat dan menghargai warisan budaya mereka.
Taman Baca Mentari juga sangat aktif di media sosial, khususnya Instagram dengan akun @tamanbacamentari yang telah diikuti oleh 1033 pengikut. Melalui akun ini, mereka secara rutin membagikan dokumentasi kegiatan dan informasi terkait program-program mereka, memudahkan masyarakat untuk ikut serta dan mendukung upaya penyebaran semangat literasi. Aktivitas di media sosial ini tidak hanya berfungsi sebagai arsip kenangan tetapi juga sebagai alat untuk memperluas jangkauan dan dampak komunitas dalam memajukan literasi. Dengan berbagai inisiatif dan programnya, Taman Baca Mentari berperan penting dalam membangkitkan minat baca dan menanamkan kecintaan terhadap literasi di kalangan masyarakat, sambil melestarikan budaya dan tradisi lokal.
Mendadak Klub Buku
Mandadak Klub Buku adalah sebuah klub buku yang didirikan oleh dua pecinta buku, Lintang dan Rewina, berkat kecintaan mereka pada membaca. Terinspirasi oleh konsep silent book club yang telah populer di berbagai wilayah, termasuk Surabaya, klub ini resmi berdiri pada November 2023. Mandadak Klub Buku mengadakan pertemuan di berbagai lokasi yang mereka anggap nyaman, seperti kafe, taman, atau warung kopi, yang bukan merupakan tempat-tempat lazim untuk membaca buku. Lokasi pertemuan sering didiskusikan melalui media sosial komunitas ini, menambahkan elemen kejutan dan fleksibilitas dalam setiap acara.
Penentuan tempat pertemuan selalu diumumkan sehari sebelum acara melalui akun Instagram mereka, @mendadakklubbuku. Pada saat pertemuan, komunitas ini menyediakan waktu sekitar 1-2 jam untuk membaca buku, dilanjutkan dengan diskusi mengenai bacaan yang telah dibaca saat itu. Anggota juga saling bertukar informasi mengenai buku edisi terbaru, menciptakan lingkungan yang dinamis dan informatif. Berbeda dengan silent book club yang murni fokus pada membaca tanpa interaksi, Mandadak Klub Buku masih memungkinkan anggotanya untuk berdiskusi dan berkenalan satu sama lain, memperkuat ikatan sosial di antara anggota komunitas.
Selain sesi membaca bersama, Mandadak Klub Buku juga menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik lainnya seperti bookish talk, bincang buku, menulis buku bersama, dan berbagai acara literasi lainnya. Karena klub ini tidak menggunakan grup atau platform komunikasi khusus, mereka berkomunikasi dengan anggotanya melalui Instagram. Akun mereka, yang telah diikuti oleh 575 pengikut, aktif membagikan informasi terkait program-program yang sedang berlangsung dan mengabadikan momen-momen penting sebagai bentuk kenangan. Dengan pendekatan yang fleksibel dan beragam kegiatan, Mandadak Klub Buku tidak hanya menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat Mojokerto tetapi juga mempertemukan para pecinta buku, menciptakan komunitas literasi yang inklusif dan dinamis.