Dalam sebuah kesempatan, Saya pernah diundang hadir dalam meeting quartal sebuah grup perusahaan. Lokasi meeting di dekat Semarang, Jawa Tengah. Suasana syahdu, karena meeting digelar di sebuah kawasan glamping, dengan ketinggian sekitar 2000 mdpl. Saya diajak ikut untuk melakukan proses peningkatan kapasitas dan efektifitas tim marketing yang jumlahnya tidak sedikit, ada hampir 30 an orang dari berbagai kota yang ngumpul bersama.
Masing-masing menyampaikan presentasi, terutama dalam aset digital yang dimiliki dan posisinya saat ini.
Rating dan ulasan google dibahas, followers dan tayangan IG dibahas, followers dan tayangan TikTok dibahas, subscribers dan tayangan Youtube dibahas. Saya duduk dan khusyuk di deretan belakang, sambil menyeruput teh hangat tawar yang akan cepat sekali dingin jika tidak segera diteguk.
Kita sering mengalami, kesulitan dalam menilai, apakah Tim Digital Marketing Kita ini kinerjanya membaik, stagnan, atau memburuk, karena tidak pernah menentukan baseline, alias titik nol posisi pencapaian kinerja pengolahan aset digital Kita.
Jika sesuatu tidak dapat diukur, maka mustahil sesuatu itu dapat ditingkatkan. Rumus umum dalam logika peningkatan adalah :
Dari A, bertambah B, menjadi C, dalam rentang waktu D.
Maka kudu jelas dulu, awalnya berapa, untuk kemudian bertambah berapa, menjadi berapa, dalam rentang waktu sekian hari.
Maka Saya catat dulu semua kondisi dan posisi aset digital dari grup perusahaan yang Saya ikuti meetingnya. Ibarat kata, punya patokan awalan, sebelum disapa-apakan. Bagi konsultan pemasaran, ini perlu dan penting, agar jadi acuan, sebelumnya bagaimana, saat mulai dikerjakan bedanya apa, kemudian diukur bersama, apa dampak dan hasil yang kemudian tersaji nyata.
Dengan adanya baseline, secara kolektif Kita juga memberikan kesempatan pada tim, untuk menyadari dan merasakan proses pertumbuhan yang dijalankan. Siapa sih yang tidak mau maju, membaik, meningkat? Semuanya tentu mau dan setuju, apalagi kalau diberikan kesadaran bahwa mereka memiliki peran serta dan kontribusi pada pertumbuhan tersebut. Tidak hanya baseline, kalau mau mempertajam sedikit, bisa juga dilacak mundur, karena beberapa aplikasi media sosial, dapat mengungkap dan masih mendata beberapa insight dan statistik mundur sampai 3 bulan kr belakang.
Bagus kalau Kita dapat mengetahui, angka rata-rata performa dari aset digital Kita, selama 3 bulan terakhir. Untuk apa datanya? Tentu untuk acuan, penentuan target yang perlu dicapai di bulan ini atau bulan berikutnya. Angkanya akan mudah dipahami dan disepakati. Kalau angkanya kecil, jangan kecil hati, karena sebabnya jelas kok. Banyak aset digital mangkrak nggak bergerak, karena nggak punya indikator spesifik, nggak dikerjakan dengan baik, atau memang nggak dikerjakan sama sekali. Akun akun yang cuma dibuat dan ditelantarkan, nggak di apa apakan.
Pengalaman Saya, tim akan jadi tumbuh semangatnya dan meningkat optimismenya, karena dipandu dan dikasih ilmu. Diberi cara agar mereka dapat menemukan jalannya, nggak cuma diomeli setiap hari tanpa solusi, dan mentok diberi penekanan : “Saya nggak mau tahu”, atau, kalinat sakti tanpa interupsi : “Pokoknya……!”
Setelah mengungkap angka baseline, kemudian Saya biasanya memberikan challenge, tentang target pertumbuhan yang ditentukan kemudian, tentu dalam 3 poin andalan yang disukai oleh para owner, yakni :
Poin Branding -> berapa orang yang diubah posisi dari tidak tahu menjadi tahu tentang brand Kita, yang diukur dari jumlah followers dan jumlah tayangan yang didapatkan.
Poin Marketing -> berapa orang yang diubah posisi dari tidak minat menjadi minat pada produk Kita, yang diukur dari jumlah komen, jumlah DM ke inbox, dan jumlah chat masuk yang terjadi.
Poin Sellinh -> berapa orang yang diubah posisi dari tidak beli menjadi beli pada promo yang Kita jalankan, yang diukur dari jumlah omzet, baik real omzet maupun loss omzet beserta analisisnya.
Owner akan senang, karena segala urusan jadi jelas ukurannya dan terang benderang indikatornya. Tim juga akan senang, karena nggak cuma ditarik sama owner dengan target dan tuntutan, tapi juga didorong dengan pemahaman, kemampuan, dan pengalaman yang terbukti, teruji memberikan hasil yang nyata.
Everybody happy.