Ini cerita tentang perempuan, bunga-bunga, dan makna yang melekat padanya
Anak-anak perempuan dipakaikan baju kuning cerah seperti bunga matahari agar selalu tampak berseri
Kala sudah datang bulan pertamanya, ia dibelikan parfum aroma melati agar badannya wangi
Dan tatkala mengenal cinta dari laki-laki, ia diberi mawar dan dibuatnya tersipu
Perempuan-perempuan dibesarkan dari banyak tuntutan keindahan dari mawar, melati, juga bunga matahari
Jarang sekali diajarkannya seperti kaktus, yang ketangguhannya membuatnya tetap percaya diri, tidak peduli bagaimana rupa tubuhnya
Tapi perempuan, semoga paham, sebagaimana bunga yang warna-warni, ia cantik dengan caranya sendiri
Ini cerita tentang perempuan dan dongeng-dongeng putri kerajaan
Cinderella si putri sepatu kaca, Aurora si putri tidur, Snow White si putri salju, Ariel si putri duyung, juga Rapunzel si putri berambut emas
Semuanya digambarkan hidup menderita dengan tokoh-tokoh perempuan antagonis yang licik, berani, tapi selalu banyak akal, yang seringnya membuat kita membenci setengah mati
Dan kita begitu mengelu-elukan si putri yang lemah lembut, penyabar, penurut, pasif, dan hanya menunggu pangeran tampan untuk menyelamatkan hidupnya dengan pernikahan yang seolah menjadi gambaran kebahagiaan abadi
Dongeng-dongeng masa kecil kita membunuh karakter-karakter perempuan yang seharusnya tangguh dan penuh nyali seperti si ibu tiri
Yang seharusnya tidak hanya cantik dalam paras, tapi juga berotak cerdas
Sebab perempuan, ketangguhannya tidak cukup jika hanya digambarkan dalam dongeng-dongeng picisan yang seringnya memarginalkan keberadaannya
Ini cerita tentang perempuan, yang lahir dan besar dari banyak tatanan
Yang begitu hebatnya menjadi dipuja dan dibutuhkan, tapi justru sering kali dijajah sepanjang peradaban
Yang setiap helaan napasnya dituntut untuk sesuai dengan standar kecantikan, membuat otoritas atas tubuhnya dibelenggu tanpa pilihan
Yang katanya tidak boleh terlampau tinggi perihal mimpi dan kecerdasan, sebab akan sulit ketika hendak dinikahkan
Yang tidak harus langsing dan putih, tapi harusnya sehat
Yang tidak harus tampil feminin, tapi bisa tampil senyamannya
Yang bukannya selalu bisa didikte, tapi bisa berpendapat
Yang bukannya tidak boleh banyak memilih, tapi boleh memilih
Dan bukannya berdiri di belakang laki-laki untuk menunjang kesuksesannya, tapi berdiri di samping laki-laki
Dan pada akhirnya, inilah cerita tentang perempuan,
Yang pada rahimnya kita dilahirkan, dan pada surga di telapak kakinya kita hendak menjadikannya tujuan
Yang dari ketulusannya tumbuh nilai-nilai keluhuran, lantas berbuah menjadi kebaikan