Kita udah ada di Google Maps, tapi ada yang salah. Entah nama tempat, pencantuman alamat, titik alamat, atau nomer teleponnya. Nah ini nggak cuma sesat, tapi juga ada risiko menyesatkan. Rasanya bikin risih, seperti gatal yang tidak bisa digaruk. Apalagi, sudah diinfokan ke Tim Kita untuk mengubah, tapi hari demi hari, tak juga kunjung berubah.
Jika tidak hari ini, mungkin minggu depan.
Jika tidak minggu ini, mungkin bulan depan.
Jika tidak bulan ini, mungkin tahun depan.
Kata crew yang ditugasi : Kita upayakan lagi.
Tapi kalau tidak ada kejelasan, tentu akan mengganggu. Nggak jelas, seperti digantung janji sampa pemberi harapan palsu.
Masalahnya, crew yang ditugasi juga sama sama frustasi, karena proses pengubahan sudah dilakukan, tapi ya itu dia situasinya, enggak juga berubah. Padahal Google Maps ini adalah kunci, apalagi jika usaha Kita beroperasi di banyak outlet. Makin kompleks situasi yang dihadapi, karena ternyata diantara banyak outlet tersebut, tidak semua datanya benar dan sesuai, ada yang sudah tidak akurat, plus ditambah makin pelik karena ternyata Kita tidak punya akses pengelolaannya, semakin bikin mumet.
Situasi sejenis banyak Saya temui dan keluhan serupa kerap dihamburkan ke Saya, dengan ujung tanya yang sama, solusinya bagaimana ya?
Fakta yang perlu diperhatikan, 40% pencarian Google memiliki niat dan kepentingan lokal, yang menjadikan Google Maps sangat krusial untuk tujuan kemudahan bisnis Kita ditemukan secara lokal. Hal yang perlu mendapat perhatian juga adalah rata-rata pelanggan membaca 2 hingga 10 ulasan sebelum membeli, 13% calon pembeli akan membaca lebih dari 10 ulasan, terutama ulasan terbaru.
Nah, buru-buru Kita mengoptimalkan peluang dan potensi Google Maps ini, jika ternyata datanya masih salah? Maka dalam pembahasan Kita kali ini, Kita ungkap lengkap, urai cepat, bagaimana sih cara edit google maps bisnis agar tepat akurat, agar tidak sesat menyesatkan?
Mudah saja sebenarnya, karena tentu ada 2 logika yang dapat diterapkan dalam situasi ini. Yang pertama adalah jika punya kunci atau akses kelola, yang tinggal login, dan melakukan pengeditan sesuai data yang perlu diubah, mengubah apa menjadi apa. Perhatikan juga penulisan, karena kadang petugas malas juga memperhatikan huruf kapital, spasi, tanda baca, dalam penulisan. Dipastikan benar 100% deh.
Nah, logika yang kedua adalah jika, akses login sudah dipunya, edit sudah dilakukan, tapi ternyata belum segera diubah oleh Googlenya. Lebih greget lagi kalau Kita memang nggak punya aksesnya, atau istilah kata, punya rumah tapi kuncinya entah ada dimana, bahasa jawanya ketlisut, atau bahkan kebawa sama crew yang dulu bikin, sekarang posisinya sudah resign, dan dia nggak bisa dihubungi.
Maka ternyata, di Google Maps ini ada tombol untuk fitur : “sarankan-edit” yang dapat Kita manfaatkan. Tinggal klik, kemudian Kita melakukan sarankan edit pada data yang kurang akurat, dan mengubahnya menjadi data yang benar.
Langsung berubah? Tentu saja tidak Bestie, karena ini adalah pengubahan dari luar, maka, faktor : kuantitas, menjadi hal penting. Proses sarankan edit ini akan jalan dan efektif jika dilakukan dengan saran pengubahan yang sama, dan dilakukan dari banyak akun Google berbeda, dengan device berbeda, dari lokasi pelaporan yang berbeda. Kuncinya tidak dilakukan dari device yang pakai wifi yang sama.
Pengalaman Saya nih, dengan metode ini, asal minimal dilakukan dari 30 akun Google berbeda, maka pengubahan data pada Google Maps akan terjadi dan terupdate, seperti yang Kita kehendaki. Rasa bersyukurnya akan banget, karena beres urusan dari yang selama ini bikin mumet.
Tambahan informasinya, sarankan edit ini cakupannya juga lumayan luas, termasuk memberi saran bahwa tempat yang ada di Google Maps tersebut : tutup, atau sudah tidak beroperasi. Hmm….., jadi kalau nakal, ada juga yang pencet sarankan edit di Google Maps kompetitor, dan…., kemudian……, nganu, berikan rating bintang 5⭐⭐⭐⭐⭐ pada Google Maps kompetitor. Panjang umur orang baik.
