Setiap tahun, Jawa Timur selalu punya cara untuk memanjakan warganya dan para wisatawan dengan festival karnaval tahunan yang penuh warna. Di berbagai kota dan kabupaten, jalanan mendadak berubah menjadi panggung raksasa, tempat para peserta memamerkan kostum-kostum kreatif nan megah, lengkap dengan sound system “horeg” yang menggema sepanjang jalan. Festival karnaval tahunan di Jawa Timur bukan sekadar parade, tetapi juga ekspresi budaya, kreativitas, sekaligus ajang hiburan rakyat yang sangat meriah.
Karnaval Tahunan: Tradisi Kreatif yang Selalu Dinanti
Festival karnaval sudah lama menjadi bagian dari tradisi tahunan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Beberapa daerah yang terkenal dengan karnavalnya antara lain Jember dengan Jember Fashion Carnaval (JFC), Banyuwangi dengan Karnaval Gandrung Sewu, hingga Surabaya dengan Surabaya Vaganza. Masing-masing memiliki ciri khas unik yang selalu berhasil memukau ribuan penonton.
Misalnya saja di JFC, kreativitas kostum yang ditampilkan peserta sering kali bertaraf internasional. Ribuan peserta berlenggak-lenggok di atas catwalk sepanjang jalan raya, mengenakan kostum-kostum raksasa bertema budaya nusantara, hewan, hingga flora dan fauna. Setiap detailnya dibuat dengan teliti, hasil karya tangan para perajin lokal yang sudah mempersiapkan berbulan-bulan sebelumnya.
Sementara di Banyuwangi, Karnaval Gandrung Sewu menghadirkan ribuan penari yang kompak mengenakan kostum gandrung tradisional, membentuk formasi-formasi indah di sepanjang Pantai Boom. Acara ini menonjolkan kearifan lokal dan budaya khas Banyuwangi yang kental dengan nilai-nilai sejarah dan seni.
Di Surabaya, Surabaya Vaganza menyulap jalan-jalan utama menjadi lautan manusia, diiringi arak-arakan mobil hias, kostum-kostum bertema pahlawan dan sejarah kota, serta penampilan marching band dengan musik yang energik.
Sound Horeg: Meriahkan Suasana Jalanan
Selain parade kostum kreatif yang mencuri perhatian, karnaval di Jawa Timur juga identik dengan sound system horeg yang menggelegar. Di setiap barisan peserta, hampir selalu ada mobil pickup atau truk kecil yang dimodifikasi dengan speaker-speaker raksasa, memutar musik remix dangdut koplo hingga EDM. Dentuman bass dari sound system ini membuat penonton ikut bergoyang di pinggir jalan, ikut larut dalam kemeriahan suasana.
Istilah “horeg” sendiri sudah melekat sebagai gaya khas sound system Jawa Timur, yang mampu memekakkan telinga namun justru itulah daya tariknya bagi banyak orang. Semakin keras dan menghentak, semakin banyak yang berkumpul menikmati musik sambil bersorak sorai menyemangati para peserta karnaval.
Ajang Kreativitas Sekaligus Hiburan Rakyat
Festival karnaval tahunan di Jawa Timur tidak hanya menjadi tontonan menarik bagi warga lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan ribuan pengunjung dari luar daerah, bahkan mancanegara. Para pelaku UMKM juga ikut meramaikan acara dengan berjualan aneka kuliner khas, suvenir, hingga kerajinan tangan.
Lebih dari sekadar hiburan, karnaval ini adalah ajang bagi para seniman, desainer kostum, penata rias, hingga operator sound system untuk unjuk gigi. Mereka berkolaborasi untuk menghadirkan pertunjukan jalanan yang tidak hanya meriah, tetapi juga membanggakan budaya lokal dan kreativitas masyarakat.
Menjaga Tradisi dan Budaya di Era Modern
Di tengah arus modernisasi, festival karnaval di Jawa Timur adalah contoh nyata bagaimana tradisi bisa terus bertahan dan berkembang dengan sentuhan kreatif. Perpaduan antara budaya tradisional dan elemen modern seperti sound system horeg, koreografi spektakuler, hingga kostum berkonsep futuristis, membuat karnaval-karnaval ini selalu dinanti setiap tahun.
Bagi Anda yang berencana berkunjung ke Jawa Timur, pastikan untuk menyempatkan diri menyaksikan salah satu karnaval tahunan ini. Siapkan kamera Anda untuk mengabadikan parade kostum yang memukau, dan jangan lupa siapkan telinga untuk menikmati (atau bertahan dari) sound horeg yang menjadi ciri khasnya!