“Bumi itu bulat seperti bola, perairan melekat terpelihara diatasnya melalui keseimbangan alam. Seperti kuning telur dalam telut, udara mengitarinya di semua sisi.” -Al-Idrisi
Halo kawan baca semuanya, kalian tentu pernah mengetahui tentang “globe” atau bola dunia ketika masih di sekolah dasar, iya tentunya perlu diketahui juga siapa orang yang menemukan mini-ball itu. Julukannya sebagai seorang Sejarawan, Geograf, dan juga seorang Kartografer terkemuka pada Abad Pertengahan, bernama Al-Idrisi.
Al-Idrisi menghabiskan kurang lebih lima belas tahun lamanya untuk membuat bola dunia. Ia mengkritik dan membongkar berbagai catatan para ilmuwan sebelumnya, kemudian mencoba mengidealkan pendapat dan pandangan yang berbeda dari ilmuwan dan filsuf-filsuf sebelumnya. Al-Idrisi menggunakan data yang lebih komprehensif yang didapat dari para pedagang dan para petualang jalur laut. Alhasil, peta dunia berbentuk bola itu menjadi peta kemajuan sains tertua di era pra-modern.
Al-Idrisi lahir sekitar 1100 M di Sabtah (sekarang Ceuta, Spanyol) yang saat itu merupakan bagian dari Al-Andalus, wilayah Islam di Semenanjung Iiberia. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani al-Sabti, yang selanjutnya ia lebih dikenal dengan sebutan Al-Idrisi atau al-Idrīsī. Al-Idrisi merupakan seorang sarjana yang sangat berpendidikan dan telah mempelajari berbagai disiplin ilmu, termasuk geografi, astronomi, matematika, sejarah, dan linguistik di Cordova.
Beberapa negara seperti Portugal, Prancis, dan Inggris serta Asia Kecil yang pernah dia jelajahi semasa mudanya. Anatolia juga menjadi tempat pelariannya waktu masih berusia 16 tahun karena sempat terjadi konflik politik di Andalusia.
Al-Idrisi dikenang karena mempelopori peta georgari modern. Namanya diakui dunia dan menjadikannya sebagai “History Study”.
Karya-karya Menyejarah
Salah satu karya terkenalnya yang paling penting adalah “Kitab Rudh al-murib ‘ala ma’rifat al-adhān al-mu’rib” yang sering dikenal sebagai “Kitab Nuzhat al-Mushtāq”(The book of Pleasant Journeys into Faraway Lands) atau “Geografi Nuzhat.” Karyanya menjadi salah satu karya geografi paling komprehensif pada zamannya sebagai salah satu karya rujukan penting tentang geografi dunia untuk beberapa abad berikutnya.
Kitab Rudjdjar atau Tabula Rogeriana merupakan peta dunia yang digambar oleh Al-Idrisi pada 1154. Peta itu digambar untuk Raja Normandia Roger II dari Sisilia. Kala itu Al-Idris bekerja dan menetap di-Istana selama kurang lebih 18 tahun untuk memberikan penjelasan dan ilustrasi peta. Globe atau Bola Dunia mini yang dibuat oleh Al-Idrisi tersebut dilengkapi dengan buku al-Kitab al-Rujari (Roger’s Book).
Selain itu, buku Nuzhat al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afaq (The Delight of Him Who Desires to Journey Through The Climate atau Nikmat Tuhan Bagi Siapa Saja Ingin Berpergian Sepanjang Musim) merupakan karya Al-Idrisi berbentuk ensiklopedia geografi yang berisi peta-peta rinci tentang Negara-Negara Eropa, Afrika, dan Asia. Al-Idrisi juga menyusun buku geografi yang berjudul Rawd-Unnas wa-Nuzhat al-Nafs (Pleasure of Men and Delight of Souls atau Kebahagiaan Manusia dan Kenikmatan Jiwa), yang juga disebut buku al-Mamalik wa al-Masalik (IslamiCity.com, 20).
Al-Idrisi membuat globe dari perak yang berbentuk bulat dengan berat mencapai 400 Kg dan diameter 80 inci. Bola mini tersebut dibuat dalam rangka memenuhi permintaan Raja Roger II dari Sicilia yang tertarik dengan kepandaian dan kejeniusan Al-Idrisi mengenai Geografis. Globe tersebut juga menggambar tujuh benua yang dilengkapi dengan beberapa jalur seperti jalur perdagangan, jalur danau dan sungai, kota-kota besar, dataran dan pegunungan.

Untuk diketahui bersama bahwa “Geografi Nuzhat” adalah atlas dunia yang mencakup peta-peta yang detail dan akurat dari berbagai wilayah dan negara di dunia pada saat itu. Ia juga menulis deskripsi singkat tentang budaya, penduduk, dan kondisi alam dari berbagai tempat yang dijelajahinya. Al-Idrisi juga menyusun karyanya ini berdasarkan pengetahuan yang diperolehnya melalui perjalanan dan dari sumber-sumber geografi dan astronomi terdahulu.
“Kitab nuzhat al-mushtāq merupakan upaya serius untuk menggabungkan geografi deskriptif dan astronomi”
(Wadie Juwaideh, britanicca.com, 2023).
Inspirator
Karya Al-Idrisi bersumbangsih dalam perkembangan ilmu geografi dan kartografi di dunia Islam serta Eropa selama Abad Pertengahan. Peta-petanya memiliki pengaruh besar pada pemetaan geografi di masa depan dan menjadi referensi penting bagi para penjelajah dan peneliti selanjutnya.
Al-Idrisi juga menginspirasi pakar geografi Islam lainnya seperti Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Piri Reis dan Barbary Corsairs. Petanya turut menginspirasi Christopher Columbus dan Vasco Da Gama. Alhasil, namanya dikenal di berbagai kalangan terutama di kalangan Navigator Laut.
Peta dunia buatan Al-Idrisi salah satu peta terpenting dalam sejarah, dan petanya menjadi sumber inspirasi bagi para penjelajah selanjutnya seperti Marco Polo dan Christopher Colombus. Ada yang mengatakan dan mengklaim bahwa Al-Idrisi adalah bapak penemu Globe atau Bola Dunia karena karyanya yang berisi peta dunia yang sangat terperinci dan akurat pada zamannya. Peta itu didasarkan pengetahuan dan informasi geografis yang Al-Idrisi kumpulkan dari berbagai sumber termasuk juga dari para pedagang yang berpetualang jauh.
Kita semua pasti sudah pernah mendengar kata Globe atau Bola Dunia. Ternyata globe sudah ada sejak Zaman Kuno, zaman dimana Al-Idrisi belum lahir. Masa itu orang-orang sudah menyadari tentang bentuk bumi dan terkait Bola Dunia itu sendiri bahkan sudah digunakan sebagai representasi visual bumi sejak ribuan tahun yang lalu.
Kita bisa membaca kebenarannya yang tercatat dalam sejarah ilmiah dan filosofis sebelum Al-Idrisi lahir seperti para filsuf-filsuf kuno yang sangat berpengaruh misalnya Pythagoras, Plato,dan Aristoteles yang percaya bahwa bumi itu bulat. Juga diikuti Ptolemaeus seorang ilmuwan Yunani yang mencatat bentuk bumi itu bulat pada karyanya sekitar abad ke-2 Masehi. Karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa Al-Idrisi bukanlah penemu Globe dalam perihal pandangan geografis, tetapi dia berkontribusi secara signifikan dalam mengumpulkan dan menyajikan informasi geografis kedalam bentuk peta yang lebih terperinci dan akurat pada zaman-nya dan juga menyimpan semua letak-letak wilayah itu ke dalam sebuah bentuk Globe atau Bola Dunia.
Sayangnya, nama Al-Idrisi sangat jarang diajarkan dalam “Kurikulum Pendidikan” karena pengaruh politik Eropa yang sangat kuat. Begitulah pentingnya kita mempelajari sejarah agar karya dan inspirasi pendahulu tidak lenyap dimakan zaman dan kepentingan segelintir orang. Seperti halnya membaca kirah Al-Idrisi membuat globe. Selain itu, penting juga disebutkan bahwa Al-Idrisi memberikan kontribusi besar dalam ilmu tanaman obat dari bukunya terkait literatur obat-obatan dan pengalamannya keliling di berbagai negara.
Sekian cerita dari Al-Idrisi seorang kartografi dan geograf terpengaruh pada abad Pertengahan, saya sendiri mengucapkan terima kasih atas penyempatan waktunya dalam membaca tulisan ini, salam membaca!