Cirebon, yang juga dikenal dengan sebutan “Kota Wali” atau “Kota Udang”, adalah sebuah kota yang menghadirkan pesona budaya dan sejarah yang kaya di tepi utara Jawa Barat, Indonesia. Terletak di persimpangan antara budaya Jawa dan Sunda, Cirebon menawarkan warisan arsitektur megah seperti Keraton Kasepuhan dan Keprabonan serta seni tradisional seperti tari Topeng Cirebon yang mengagumkan. Keberagaman kuliner juga menjadi daya tarik utama, dengan hidangan udang menjadi salah satu ikon kuliner yang tak boleh dilewatkan di sini.
Di tengah keindahan kulturalnya, Cirebon juga menjadi rumah bagi komunitas literasi yang bersemangat. Komunitas literasi tidak hanya menjadi tempat berkumpul para pecinta sastra dari berbagai kalangan, tetapi juga menjadi wadah untuk menggali potensi kreatif dan intelektual masyarakat Cirebon secara bersama-sama. Dengan berbagai kegiatan yang menginspirasi, Cirebon tidak hanya menjadi destinasi budaya yang mengagumkan, tetapi juga sebuah oase bagi mereka yang haus akan pengetahuan dan cerita-cerita yang membangkitkan jiwa. Berikut adalah dua komunitas literasi di Cirebon yang wajib dikunjungi saat berada di kota ini, untuk menginspirasi pengetahuan dan cinta terhadap literatur.
Komunitas Literasi Senja
Pada tahun 2018, berawal dari semangat untuk memperluas pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan, sekelompok 12 mahasiswa dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendirikan Komunitas Literasi Senja. Sejak saat itu, komunitas ini telah mengukir jejak selama 8 tahun, terus eksis dalam upaya menyebarkan semangat literasi di Cirebon dan sekitarnya. Gagasan mendirikan komunitas ini muncul sebagai respons terhadap keberadaan yang semakin luas dari komunitas literasi di kota Cirebon, dengan dorongan utama dari inspirasi yang diperoleh dari Komunitas Pecandu Buku yang menekankan digitalisasi sebagai sarana untuk meningkatkan tingkat literasi di masyarakat.
Fokus utama dari Komunitas Literasi Senja adalah pada kalangan muda. Mereka tidak sekadar menargetkan usia muda sebagai sasaran, melainkan karena pada fase remaja, pengaruh pergaulan yang salah dapat membawa dampak yang signifikan dalam sisa hidup mereka. Komunitas ini bertekad untuk mengajak generasi muda untuk hidup produktif dan memberikan makna yang bermanfaat dalam kehidupan mereka, menjadi semacam angin segar di tengah arus globalisasi yang sering kali membawa arah yang salah.
Dengan menggunakan media digital, terutama platform Instagram yang diikuti oleh lebih dari 3306 pengikut, Komunitas Literasi Senja aktif berbagi kegiatan dan menjalin interaksi dengan anggotanya. Mereka mengadakan berbagai program menarik seperti Ngaji Buku, Tadabbur Alam, Bincang Buku, serta berbagai kolaborasi dengan komunitas lain, termasuk acara-acara seperti Bedah Buku, Kopdar Literasi, dan Talkshow.
Semua ini tidak hanya menarik minat para pecinta literasi untuk bergabung, tetapi juga menyediakan platform yang ideal untuk memperluas pengetahuan dan jaringan dalam dunia literasi. Bagi mereka yang ingin mengikuti perkembangan terbaru dari Komunitas Literasi Senja, mereka dapat mengunjungi akun Instagram mereka di @literasisenja, di mana informasi terkini tentang acara, diskusi, serta inisiatif lainnya tersedia untuk diikuti dan didukung secara langsung dalam upaya meningkatkan literasi di Indonesia.
Komunitas Rumah Rengganis
Ketertarikan Nissa Rengganis pada sastra memicu keinginan mendirikan komunitas literasi di Cirebon, yang dikenal sebagai Rumah Rengganis. Sejak kecil, Nissa telah terinspirasi oleh ibunya yang merupakan seorang guru bahasa Indonesia. Ketertarikan ini berkembang menjadi hasrat yang kuat, menjadikannya seorang penyair dan pegiat literasi. Memanfaatkan halaman rumahnya, Nissa mendirikan komunitas Rumah Rengganis yang berfokus pada penghidupan literasi di Cirebon.
Rumah Rengganis dirancang sebagai tempat berkumpul yang nyaman dengan sentuhan khas kedai kopi, dilengkapi dengan rak-rak buku. Perpustakaan mini dengan koleksi ribuan buku dari berbagai tema seperti isu sosial, politik, sejarah, hingga sastra terletak di ruang tamu. Koleksi buku tersebut mencakup karya dari penerbit indie hingga mainstream, baik dari penulis lokal maupun internasional.
Sejak didirikan pada tahun 2019, Rumah Rengganis telah menjadi pusat kegiatan literasi di Cirebon. Komunitas ini menawarkan suasana yang santai namun penuh inspirasi, ideal bagi anak-anak muda Cirebon yang belum banyak memiliki minat dalam bidang sastra. Nissa berharap Rumah Rengganis bisa menjadi tempat nongkrong sekaligus ruang berkumpul bagi para pegiat literasi.
Komunitas ini sering berkolaborasi dengan penulis-penulis kenamaan, menarik minat para pecinta literasi untuk bergabung dalam diskusi yang mendalam, ditemani segelas kopi. Interaksi langsung dengan penulis memungkinkan pembahasan yang mendalam mengenai makna-makna yang terkandung dalam karya mereka.
Hingga kini, Rumah Rengganis telah diikuti oleh lebih dari 1748 pengikut di Instagram. Mereka aktif membagikan kegiatan komunitas melalui platform ini, menjadikannya mudah diakses oleh para pecinta literasi di wilayah Cirebon. Untuk mengikuti perkembangan terbaru dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Rumah Rengganis, kunjungi akun Instagram mereka di @rumah.rengganis. Di sana, Anda akan menemukan informasi terkini tentang acara, diskusi, dan inisiatif komunitas ini, serta peluang untuk berpartisipasi langsung dalam upaya meningkatkan literasi di Indonesia.