Kota Gorontalo, yang sering kali disebut sebagai “Serambi Madinah,” bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya yang mempesona, tetapi juga karena warisan budaya dan sejarahnya yang kaya. Di balik pesonanya yang menawan, Gorontalo memiliki cerita yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari arsitektur kolonial yang megah hingga tradisi lokal yang masih lestari. Namun, yang membuat kota ini semakin istimewa adalah semangat literasi yang mengalir deras di dalam komunitasnya. Di setiap sudut kota, dari kafe hingga perpustakaan, Anda dapat menemukan kelompok diskusi, acara baca puisi, dan lokakarya penulisan yang terus mendorong masyarakat untuk mengeksplorasi dunia melalui buku dan tulisan.
Komunitas literasi di Gorontalo telah menjadi jantung dari kehidupan intelektual kota ini, menghubungkan generasi muda dengan kekayaan pengetahuan yang tak terbatas. Mereka bukan hanya membaca, tetapi juga menciptakan karya-karya yang menggambarkan kehidupan dan kebudayaan Gorontalo dengan cara yang baru dan segar. Dengan dukungan pemerintah setempat dan berbagai organisasi, kegiatan literasi di kota ini terus berkembang, menciptakan ruang di mana ide-ide dan kreativitas dapat tumbuh subur. Gorontalo adalah bukti nyata bahwa sebuah kota tidak hanya bisa dikenal karena keindahannya, tetapi juga karena semangat dan kecintaan masyarakatnya terhadap literasi.
Rumah Literasi Gorontalo
Rumah Literasi Gorontalo adalah perpustakaan lokal yang terletak di Kota Gorontalo dengan konsep yang mengadopsi gaya Eropa. Didirikan sejak tahun 2016, perpustakaan ini secara resmi dibuka untuk umum pada bulan November 2022. Perpustakaan ini menonjol dengan penataan buku dan lingkungan eksternal yang mengadopsi gaya arsitektur Jerman dan Skandinavia, menciptakan suasana yang unik dan menarik bagi para pengunjung.
Perpustakaan ini menawarkan berbagai fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal kepada pengunjung selama berada di sana. Fasilitas yang tersedia mencakup ruang baca yang nyaman, kafe untuk bersantai, taman yang indah untuk menikmati suasana alam, dan juga masjid untuk keperluan ibadah. Koleksi buku di Rumah Literasi Gorontalo mencapai sekitar 4.000 judul, dengan sebagian besar buku yang tersedia bertemakan keagamaan.
Masyarakat yang ingin mengakses perpustakaan ini dapat memilih antara menjadi anggota (member) atau sebagai pengunjung biasa. Biaya keanggotaan adalah Rp. 150.000 per bulan, sementara mahasiswa mendapatkan potongan harga dengan biaya sebesar Rp. 100.000 per bulan. Bagi yang tidak ingin menjadi anggota, pengunjung biasa dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000 untuk setiap kali akses. Namun, pengecualian diberikan kepada siswa SD, SMP, SMA, guru, dan pensiunan guru yang dapat mengakses perpustakaan ini secara gratis. Berbeda dengan perpustakaan pada umumnya, Rumah Literasi Gorontalo memiliki jam buka yang lebih lama, memungkinkan para pengunjung untuk menikmati waktu membaca lebih panjang.
Selain itu, Rumah Literasi Gorontalo juga aktif di media sosial, khususnya Instagram dengan akun @rumahliterasi_gtlo yang memiliki lebih dari 16 ribu pengikut. Mereka secara rutin membagikan konten terkait literasi, yang membantu banyak orang untuk mengikuti perkembangan literasi dan memudahkan pecinta literasi dalam mengikuti perkembangan bacaan terbaru.
Komunitas Ekspedisi Jingga Indonesia
Era digital telah membawa banyak perubahan signifikan, salah satunya berdampak pada dunia literasi. Di tengah transformasi ini, Komunitas Ekspedisi Jingga Gorontalo hadir sebagai oasis literasi bagi masyarakat di pelosok daerah. Berdiri sejak tahun 2019, komunitas ini terus eksis dan melebarkan sayap literasinya di seluruh Indonesia. Komunitas ini memiliki harapan besar bahwa dengan adanya Ekspedisi Jingga Indonesia, mereka dapat membangun harapan hari esok bagi mereka yang membutuhkan. Misi mereka terdiri dari tiga aspek utama. Pertama, berkontribusi nyata dalam mewujudkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kedua, membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat desa terpencil yang produktif, inovatif, dan terampil. Ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat daerah terpencil dalam pembangunan desa.
Komunitas ini menawarkan berbagai program menarik yang dapat diikuti oleh masyarakat, seperti webinar, talkshow, Ramadan bersama pesisir, Heroes Charity, dan masih banyak kegiatan menarik lainnya. Selain berperan dalam membantu orang-orang mengenal literasi, komunitas ini juga aktif menyebarkan kebaikan melalui berbagai kegiatan sosial yang peduli terhadap masyarakat. Beberapa aksi sosial yang telah mereka lakukan meliputi donasi dan berbagai kegiatan kemanusiaan lainnya, yang tentunya memberikan pengalaman berharga bagi mereka yang terlibat dalam komunitas ini.
Komunitas Ekspedisi Jingga Indonesia juga aktif di media sosial, khususnya Instagram, dengan akun @ekspedisijingga yang memiliki jumlah pengikut mencapai 745. Mereka secara rutin membuka peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung dalam komunitas ini. Selain itu, komunitas ini juga sering membagikan berbagai dokumentasi kegiatannya yang menarik untuk diikuti, menyebarkan kebaikan dengan cara yang tidak biasa dan inovatif.