Mata Hari : Eksistensi Agen Mata-mata Wanita dalam Perang Dunia I (sumber foto: Imdb.com)
Mata Hari : Eksistensi Agen Mata-mata Wanita dalam Perang Dunia I (sumber foto: Imdb.com)

Mata Hari adalah Film Rusia-Portugis tahun 2017 yang mengangkat kisah legendaris Agen Mata-mata Wanita selama Perang Dunia I. Diperankan oleh Vahina Giocante, ia digambarkan sebagai penari erotis yang mempesona sekaligus agen ganda Jerman dan Prancis. Produser Vlad Riashyn dan Aleksandr Starikov menghadirkan kompleksitas hidupnya, mulai dari hubungan dengan tokoh penting, perjalanan cintanya, hingga akhir hidupnya yang tragis. Serial ini sukses membangun nuansa Eropa abad ke-20, meski terdapat beberapa ketidaksesuaian sejarah.

Berbeda dari film Mata Hari lain yang hanya 2 jam, film ini ditayangkan selama 9 jam 45 menit. Awalnya berfokus pada perjuangannya merebut hak asuh anak, kemudian beralih ke aktivitas spionasenya untuk kedua negara, Jerman dan Perancis.

Awal Kisah Mata Hari: Perebutan Hak Asuh Anak

Mata Hari dengan nama asli Margaretha Geertruida memulai karier sebagai penari demi mencapai stabilitas ekonomi agar bisa merebut kembali hak asuh anaknya. Margaretha menikah dengan John MacLeod, seorang komandan di Hindia Belanda (Indonesia), tetapi pernikahan mereka hancur setelah putra mereka meninggal akibat sifilis. Ia kembali ke Belanda bersama Nom dan menghadapi pertempuran hukum panjang dengan MacLeod demi hak asuh anaknya.

Selanjutnya, setelah gagal mendapatkan hak asuh anaknya, Paris menjadi pelariannya, kota yang menawarkan kebebasan bagi wanita untuk berkarya. Di sana, Mata Hari menciptakan tarian striptis dan erotis yang menggabungkan gerakan oriental serta tradisional Indonesia, menjadikannya sosok misterius dan memukau.

- Poster Iklan -

Gemerlap Kota Paris dan Perjalanan Mata Hari

Di Paris, Margaretha bekerja sebagai pelatih kuda bersama Gabriel Astruc hingga bertemu Countess Lydia Kireevskaya. Melalui Countess, ia diperkenalkan kepada Emile Etienne Guimet, pemilik Musee Guimet, yang memberinya nama “Mata Hari.” Debut tariannya di museum itu pada 1904 mengawali perjalanan kariernya. 

Margaretha menikah dengan Astruc untuk mendapatkan hak asuh Nom, tetapi tetap saja usahanya gagal, hingga mereka bercerai, dan ia mulai menggunakan nama Mata Hari. Film yang menggambarkan kisahnya mengaburkan batas antara fakta sejarah dan dramatisasi, menyoroti aspek emosional serta psikologis kehidupannya. Hubungan romantis dengan Astruc pun meninggalkan tanda tanya: apakah ia cinta sejati Mata Hari?

Pada 1905, debut tarian erotisnya sukses besar di Eropa. Ia menjadi selebriti Paris, memikat pejabat dan atase militer. Kepada Astruc, ia berkata, “Aku hanya mengincar kekuasaan dan uang dari mereka,” Kisahnya berlanjut dengan Castelo, seorang bangsawan Spanyol yang menjadi kekasihnya. Hubungan mereka dipenuhi kepentingan pribadi, hingga Castelo menyeretnya ke dunia spionase Jerman pada 1911.

Dendam Mata Hari meledak setelah laporan Elsbeth, Kepala Intelijen Jerman, mengungkap pengkhianatan Castelo. Ia dieksekusi atas pembunuhan Perdana Menteri Spanyol, sementara Mata Hari semakin menarik perhatian Jerman sebagai alat propaganda. Elsbeth, tokoh intelijen perempuan yang kuat, memainkan peran kunci dalam memanipulasi ambisi, emosi, dan kebutuhan finansial Mata Hari. Intrik politik dan kekuatan perempuan menjadi elemen utama dalam perjalanan Mata Hari sebagai mata-mata ternama.

Cinta dalam Bayang-Bayang Pengkhianatan

Selama perang, Prancis dilanda paranoia dan pembatasan ketat, tetapi Mata Hari bebas bergerak berkat kewarganegaraan Belandanya yang netral. Hal ini dimanfaatkan oleh Jerman melalui Elsbeth, sementara Prancis dan Inggris mulai mencurigainya. Mata Hari bukan lagi mata-mata demi cinta, melainkan demi mempertahankan gaya hidup mewahnya. Ia menggunakan tarian dan hubungan pribadinya, termasuk dengan Rustinac, seorang agen di Konsulat Prancis, untuk mengakses dokumen rahasia Jerman.

Pada 1915, Prancis mulai unggul melawan Jerman berkat Kapten Rusia Vadim Maslof. Mata Hari menargetkan Maslof, seorang prajurit berprinsip yang awalnya menolak pesonanya, tetapi akhirnya jatuh dalam jerat cintanya. Sementara itu, Astruc, pelindung setianya, tewas tragis tanpa pernah memilikinya. Puncak ketegangan terjadi saat Mata Hari berhadapan dengan Ladoux, Kepala Intelijen Militer Prancis yang manipulatif. Di tengah kekacauan perang, hubungan Mata Hari dan Maslof menjadi ancaman bagi Jerman, sekaligus peluang bagi Ladoux untuk menjebaknya. Inilah awal dari akhir bagi sang penari legendaris.

Tahun 1916, Prancis mengalami kekalahan akibat informasi yang dibocorkan Mata Hari ke Jerman. Kekasihnya, Masloff, kehilangan penglihatan sementara dan menderita sakit paru-paru. Ladoux, agen Prancis yang licik, memanfaatkan situasi ini untuk merekrut Mata Hari sebagai mata-mata dengan janji bayaran besar. Tanpa sadar, ia terjebak dalam permainan Ladoux, menyeretnya ke dalam pusaran pengkhianatan.

Saat perang berlanjut, Jerman kalah karena informasi palsu yang disebar Ladoux untuk menjebak Mata Hari. Di tengah ketakutan, ia melarikan diri ke Madrid bersama Masloff, namun kesulitan ekonomi dan ancaman terus menghantuinya. Hingga akhirnya, ia ditangkap saat kembali ke Paris. Dalam persidangan, percakapan yang diretas membuktikan keterlibatannya sebagai agen Jerman dengan kode H21. Cinta Masloff dan Mata Hari yang terjalin di tengah perang berakhir tragis. Sang Penari dieksekusi oleh regu tembak Prancis, dituduh sebagai pengkhianat negaranya.

Mata Hari, seorang wanita yang mendambakan kebebasan, meniti jalan hidupnya dengan menari dan menjadi pelacur demi membiayai gaya hidup mewahnya. Namun, takdir membawanya ke pusaran dunia spionase, terperangkap dalam intrik perang dan jatuh cinta pada seorang perwira dari negara musuh. Kisahnya menimbulkan tanda tanya besar, Apakah Mata Hari benar-benar seorang pengkhianat yang membocorkan rahasia negara, atau ia hanyalah korban dari kegagalan Prancis dalam perang, dijadikan kambing hitam untuk menutupi kekalahan mereka?

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here