Di luar puisi-puisinya yang mendunia, Pablo Neruda ternyata juga mempunyai “dunia” lain. Memoarnya memperlihatkan kisah-kisah yang jarang tersorot. Misalnya seperti hobinya mengoleksi kerang laut, cerita perjumpaannya dengan sahabat sesama penyair, hingga kenangan saat mendapatkan Nobel Sastra.

Berbicara tentang penyair asal Chile dan mungkin penyair asal Amerika Latin secara umum, maka salah satu nama yang hampir pasti disebut adalah Pablo Neruda (1904-1973). Pablo Neruda adalah seorang penyair termasyhur asal Chile. Karya-karyanya bayak mulai dari puisi, novel, esai, serta juga menerjemahkan karya Rainer Maria Rilke dan William Blake.

Nama asli Pablo Neruda adalah Ricardo Eliecer Neftalí Reyes Basoalto. Ia menggunakan nama “Pablo Neruda” karena ayahnya tidak setuju dengan karirnya sebagai seorang penulis dan penyair. Nama “Pablo Neruda”—yang diambil dari nama penyair Ceko bernama Jan Neruda—itulah yang digunakan untuk menulis di banyak publikasi.

Esai pertamanya yang berjudul Entusiasmo y perseverancia ditayangkan dalam koran La Mañana pada tahun 1917 dengan masih di bawah nama Neftalí Reyes—nama aslinya. Sedangkan puisi pertamanya yang berjudul Mis ojos ditayangkan dalam majalah Corre-Vuela pada tahun 1918. Lalu untuk novel pertamanya yang berjudul El habitante y su esperanza diterbitkan pada tahun 1926. 

- Poster Iklan -

Pablo Neruda juga pernah menulis memoar, judulnya adalah Confieso que he vivido: Memorias (1974). Versi terjemahan bahasa Inggris baru terbit pada 1977 dengan judul Memoirs. Walaupun begitu, orang-orang lebih mengenal Pablo Neruda sebagai seorang penyair, bukan sebagai seorang jurnalis ataupun novelis. 

Buku yang berjudul Sepenggal Memoar Pablo Neruda (2018) ini didasarkan pada terjemahan bahasa Inggris berjudul Memoirs (1977). Walaupun begitu, Cep Subhan KM—selaku penyunting—menyatakan bahwa buku Sepenggal Memoar Pablo Neruda ini hanya menerjemahkan bab 11 dari buku Memoirs, bukan menerjemahkan Memoirs secara keseluruhan sebanyak 12 bab.

Kerang Laut

Di luar dirinya sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia kepenulisan, Pablo Neruda juga dikenal karena ia suka dengan kerang laut. Neruda menjadi suka dan mencari serta mengoleksi kerang laut karena ia pernah diberi kerang laut terbaik dari koleksi seseorang yang bernama Don Carlos de la Torre—seorang ahli penyakit jiwa dari Kuba. Karena momen itu, Neruda menyatakan bahwa “Sejak itu saya menyeberangi tujuh lautan, kemana pun perjalanan membawa saya, saya menguntit dan memburu kerang-kerang di dasar laut (hlm. 40).”

Neruda menghabiskan waktu kurang lebih selama 20 tahun untuk mengumpulkan berbagai macam kerang laut untuk dijadikannya sebagai koleksi. Pada suatu hari, Neruda menghibahkan koleksi kerang lautnya itu—beserta lima ribu jilid buku yang telah dikoleksi dan ia dapatkan dari banyak negara—ke universitas di negaranya. Koleksi-koleksinya itu diterima oleh rektor dari universitas tersebut (hlm. 42).

Menceritakan Orang Lain

Pada buku Sepenggal Memoar Pablo Neruda, terlihat bahwa Neruda banyak menceritakan tentang orang lain. Neruda menceritakannya dengan didasarkan pada perjumpaan dirinya dengan orang-orang yang ia ceritakan. Hal itu diawali dari menceritakan Matilde Urrutia (istrinya). Kemudian Neruda banyak menceritakan orang lain seperti Paul Eluard (penyair asal Prancis sekaligus sahabatnya), Cesar Vallejo (penyair asal Peru yang menggelandang di Eropa), dan masih banyak lagi.

Dari banyak orang yang diceritakan oleh Pablo Neruda, salah satu yang diceritakan adalah Vicente Huidobro, penyair asal Chile. Neruda menyatakan bahwa Huidobro adalah penyair besar yang “tidak puas menjadi penyair berbakat yang cemerlang sebagaimana adanya. Dia juga ingin menjadi Manusia Super (hlm. 66).”

Bagi Neruda, Huidobro adalah penyair kristal. Setiap aspek karyanya berkilauan dan memberikan kesenangan yang menular. Di keseluruhan sajak karya Huidobro, ada kecerdasan seorang Eropa yang Huidobro realisasikan serta bersinar dalam sebuah drama ringan yang berisi keanggunan dan kecerdasan (hlm. 68). Dari cerita tentang orang lain dan perjumpaannya itu, terlihat bahwa begitu kuat pemikiran Neruda dalam dunia kesusastraan. 

Hadiah Nobel Sastra

Sebagai peraih Nobel Sastra 1971, Neruda juga menceritakan pengalamannya mendapat Nobel Sastra tersebut. Selama bertahun-tahun, nama Pablo Neruda selalu masuk sebagai kandidat peraih Nobel Sastra. Pada tahun 1963, namanya semakin kuat disebut-sebut oleh banyak radio sebagai kandidat peraih Nobel Sastra (hlm. 91). Namun, lagi-lagi Neruda harus menunggu untuk mendapatkan Nobel Sastra itu hingga akhirnya bisa ia raih pada tahun 1971.

Di Amerika Latin, berbagai negara di sana memiliki calon-calonnya sendiri untuk kandidat peraih Nobel, mereka merencanakan kampanyenya dan juga mengatur strateginya. Menurut Neruda, banyak penulis-penulis asal Amerika Latin yang layak mendapatkan Nobel Sastra tetapi tidak pernah mendapatkannya.

Neruda mencontohkan Romulo Gallegos, seorang novelis dan politikus Venezuela. Karya-karya Romulo Gallegos banyak dan—bagi Neruda—bermartabat. Gallegos menjadi kandidat peraih Nobel Sastra pada 1960. Namun, Gallegos gagal meraih Nobel Sastra pada 1960 dan akhirnya penghargaan diberikan kepada Saint-John Perse.

Menurut Neruda, penyebab Romulo Gallegos gagal meraih Nobel Sastra pada 1960 adalah karena adanya efisiensi. Efisiensi—yang menurut Neruda “berlebihan”—dari seorang duta besar Venezuela bisa menghapus nama Romulo Gallegos dari penghargaan kesusastraan yang sudah seharusnya layak untuk Gallegos dapatkan (hlm. 97).

Penutup

Sebagai seorang penyair asal Amerika Latin, nama besar Pablo Neruda jelas tidak diragukan. Buku Sepenggal Memoar Pablo Neruda ini menunjukkan sisi lain dari Pablo Neruda di luar dirinya sebagai penyair. Buku ini menceritakan mulai dari mengoleksi kerang laut, perjumpaan Neruda dengan banyak orang-orang lain, hingga ketika ia meraih Nobel Sastra pada tahun 1971.

Buku ini tidak hanya menceritakan kisah manis Pablo Neruda, melainkan juga menceritakan kisah pahit Pablo Neruda. Misalnya ketika ia berinteraksi dengan Vicente Huidobro, Neruda pernah dituduh oleh Huidobro dengan tuduhan melakukan plagiarisme.

Pada akhirnya, buku Sepenggal Memoar Pablo Neruda ini menjadi menarik untuk dibaca karena menampilkan sebagian kecil dari perjalanan hidup Pablo Neruda yang mungkin luput dari baris-baris puisinya—hal yang membesarkan namanya. Selain itu, buku ini juga menjadi menarik karena menurut Neruda sendiri, kehidupan dirinya sebagai seorang penyair justru lebih sebentar ketimbang kehidupan dirinya sebagai seorang penulis memoar.

Identitas Buku

Judul: Puisi, Buku, dan Kerang Laut: Sepenggal Memoar Pablo Neruda
Penulis: Pablo Neruda
Penerjemah: Weni Suryandari
Penyunting: Cep Subhan KM
Penerbit: Circa
Tanggal terbit: 2018 
Tebal halaman: 146 halaman

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here