Langit Orange yang Tak Pernah Malam

di langit itu
matahari tak pernah benar-benar tenggelam.
senja meleleh jadi cahaya palsu,
menggantung di atas Bonebalantak dan Sinorang
seperti lentera pabrik yang menolak padam.

malam kehilangan tempatnya.
di Paisubololi, api dari cerobong
berpendar seperti jimat,
menyusup ke jendela-jendela yang tak ditutup rapat,
mengelabui mata anak-anak
yang belajar menafsir malam
tanpa gelap.

ombak tetap tenang di Kampung Bajo,
menghitung kapal satu per satu
yang datang mencuri laut
membawa janji emas dan solar,
meninggalkan debu di paru-paru yang
tak lagi mengenal bau garam.

- Poster Iklan -

hutan masih berbicara dalam desah.
sungai masih suci seperti doa pertama.
tapi langit…
langit kami kini tak bisa lagi
berkata jujur.

udara membawa bunyi
yang tak bisa ditebak:
antara batuk tua, serak doa,
dan kepulan yang tak henti
mengubur musim hujan.

di tanah yang mengirim hasil bumi
ke meja-meja yang bukan milik kami,
kami tidur di bawah langit
yang terlalu terang
untuk melindungi mimpi.

 

Orang-Orang yang Tak Lagi Percaya Cermin

mereka lahir dari darah yang tidak satu,
bernama dari lidah yang tidak sama,
dan tumbuh dalam kampung yang berdinding sabar
dan langit yang berubah-ubah.

di rumah-rumah sempit di Toili
anak-anak belajar menyebut diri
dengan cara orang tuanya berdoa.
ada yang menolak kelor,
ada yang menolak daging sapi,
ada pula yang menolak dirinya sendiri.

cermin di ruang tamu ditutupi koran bekas,
bukan karena retak,
tapi karena tak semua wajah ingin dikenali.
di dahi mereka:
ayah bugis, ibu bali, tetangga jawa,
dan suara yang belum selesai membentuk arti.

mereka belajar membaca
dari buku-buku yang tak selalu selesai dibaca,
duduk bersila di tikar usang
menanti listrik yang datang tak tentu,
menunggu suara guru
yang mungkin hanya datang seminggu sekali.

siapa yang akan mereka tiru,
jika wajah sendiri pun tak mereka kenali?

 

Di Argakencana, Pintu Tertutup Jam Delapan

gelap datang cepat di Argakencana.
jam delapan, suara tertelan
dalam pintu-pintu kayu yang dikunci rapat.
lampu-lampu padam lebih dini dari bulan,
dan malam jadi doa tanpa suara.

di sana, ketakutan tak disebutkan,
hanya dikenali dari cara orang berjalan
pelan, menyilang, tak menoleh ke semak,
tak bertanya siapa yang memanggil
dari balik pohon pinang.

angin lewat dengan tenang,
tapi membawa banyak cerita:
tentang pak hansip yang menghilang,
pak pesawat yang katanya bisa terbang
lewat mimpi yang dibeli dengan telur rebus dan dupa.

di Argakencana,
aku belajar menjadi sunyi,
karena di antara yang tidak disebut,
ada yang tidak boleh disebutkan.

 

Gori-Gori, Jalan Lembek dan Langkah yang Pincang

di Gori-Gori, sepatu anak-anak
berdebu lumpur dan terjebak lubang.
jalan belum diaspal,
langkah mereka adalah tekad
yang berayun di atas tanah tak pasti.

setiap pagi, mereka berjalan
melewati kebun kosong dan suara ranting
yang tak semua orang dengar.
sebagian sekolah tinggal papan,
sebagian guru tinggal nama.

ada anak yang berhenti di SMP,
ada yang memilih sawit daripada ujian,
ada pula yang diam-diam ingin lulus,
tapi tidak tahu caranya bertanya.

saya menyebutnya kaki pincang negeri,
tapi di sana, anak-anak tetap berlari,
mengejar sesuatu
yang belum bisa mereka sebutkan sebagai cita-cita.

 

Orang-Orang yang Tak Makan Kelor

di dapur Tolisu,
kelor hampir tak pernah dimasak.
bukan karena tak tumbuh,
tapi karena ia tumbuh dari tanah yang salah.

“kelor itu buat memandikan mayat,”
bisik seorang ibu yang kehilangan dua anak
di musim panen tahun lalu.
daunnya dipercaya membawa lupa,
dan tak semua luka boleh dibuat reda begitu saja.

di Tirta Kencana,
sapi tak disembelih
karena dewa menetap di uratnya.
di dapur sebelah,
air dicampur garam dan daun jati
untuk menenangkan bayi yang menangis terlalu lama.

kepercayaan adalah piring yang tak bisa dibagikan:
setiap rumah punya lauk berbeda,
dan doa yang tak bisa saling disuapkan.

aku duduk di antara meja-meja ini
seperti tamu yang tak tahu
mana yang boleh dimakan,
dan mana yang sebaiknya
didiamkan saja.

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here