Apakah Anda pernah kenal Albert Bandura? Dia adalah pencetus teori pembelajaran sosial (social learning theory). Teori itu memang dikenalkan sudah lama. Sejak tahun 1970-an. Tapi sampai sekarang masih bisa digunakan untuk “meneropong” fenomena saat ini. K-Pop salah satu yang bisa dijadikan contoh.
Teori pembelajaran social menyatakan bahwa manusia belajar bukan hanya melalui pengalaman langsung, melainkan juga lewat pengamatan. Kita meniru perilaku orang lain yang kita anggap menarik, berpengaruh, atau relevan dengan diri kita. Bandura menekankan empat tahap dalam proses ini; (1) perhatian, (2) retensi (mengingat), (3) reproduksi (menirukan), dan (4) motivasi. Dalam konteks modern, media sosial menjadi panggung baru yang membuat proses ini berlangsung jauh lebih cepat dan masif.
Kasus di K-Pop
Nah, fenomena K-Pop adalah contoh nyata bagaimana teori ini bekerja di dunia nyata. Para idol K-Pop bukan hanya penyanyi atau penari. Mereka juga model perilaku yang diamati, diingat, dan kemudian ditiru oleh jutaan orang. Dari cara mereka berpakaian, berbicara, menari, hingga gaya hidup sehat yang dipromosikan, fans di seluruh dunia menjadikan idol sebagai role model sehari-hari. Dalam kacamata teori pembelajaran sosial hal ini disebut sebagai observational learning (belajar melalui pengamatan).





















