Apresiasi Untuk Attack On Titan, Eren Yeager Dan Hajime Isyama

Secara personal, saya tidak mengenal Hajime Isyama. Kalau saya mengenalnya, itu bukan karena ada yang menyamakan Hajime Isyama dengan Eren, sebagai Mangaka dengan masa lalu penuh cerca dan bullying. Sehingga orang berkata, gambaran sebagian diri Hajime Isyama ada dalam diri Eren. Seorang yang putus asa, benci pada hidup, dan besar rasa ambisi untuk bebas dari belenggu. Percuma saja, mengenal seorang artist – seniman – hanya melihat sosok perjalanan hidupnya, tetapi karyanya diletakkan sebagai representasi kehidupannya saja. Tentu Saja AoT memiliki cerita menarik, akan saya ulas dalam tulisan kali ini.

Eren tumbuh di Distrik Shingansina, Kawasan selatan tembok maria pulau Paradis. Ujung kawasan, yang bila ditarik garis lurus dari pusat keberadaan Titan, tidak mungkin termasuk kawasan yang diawasi. Model perkotaan AoT berjenjang. Setiap jenjang, anda naik level, dan apa yang hadir di luar tembok, anda mengerti “sesuatu” yang tersembunyi. Mirip goa Plato, atau Genjutsu Kabuto. Ada yang tersembunyi – ada yang harus dicari, di luar tembok, karena Eren hanya tumbuh di balik dinding. Saat keluar, ia yakin, akan melihat dunia baru. Arminlah yang semula mengajak eren. Sahabat kecil yang mengikat janji, kelak ketika dewasa, kita akan melihat “laut”. Karena laut, hanya visual dalam peta lusuh yang dimiliki Armin.

Shingansina tidak memiliki laut. Kawasan perkotaan ini, hanya menyisakan pemandangan dramatis keluar-masuk keluarga Ackerman setelah pulang berburu Titan. Lebih menarik melihat Levi berkuda pulang ke kota, dibanding memandang visual laut yang lusuh, kendati…. Eren memiliki hasrat, keluar dari Shingansina. Tahun berlalu, Titan seperti bangsa baru. Bukan sosok menyeramkan. Apalagi setelah waktu, berlanjut lalu, melihat sahabat dekat mereka Anna yang juga mampu mengontrol Titan.

- Poster Iklan -

Tahun berlalu, ilusi semakin kabur. Misteri yang semula ada dalam kubur, keluar seperti roh moyang yang bangkit dirapal mantra purba. Ada yang tak terjamah, selalu, dalam hidup, nyatanya selubung kabut, jauh lebih pekat daripada mimpi malam larut. Tembok, Armin, Mikasa, Titan, Bapak, Ibu, Keluarga Distrik – Manusia.. Tak ada beda dengan kabut.

Manusia adalah misteri. Tetapi rasa itu, rasa yang dimiliki Eren, seperti dark matter yang menjadi selaput materi. Eren jatuh, dan manusia, harus binasa, dan barangkali memang – dalam benak Eren setelah mengenal Ymir – manusia hidup dikutuk di atas nasib dan dosa purba. Eren menjemput ajal, dalam kecintaannya terhadap takdir. Yang ia yakini, takdir tidak ubahnya seperti sihir dalam hari-hari manusia itu sendiri. Tragis, lain waktu, saya melihat Eren seperti Melihat Don Kisote, atau Oppie si pembuat Bom Atom.

Eren mungkin Hajime Isyama, terserah pembaca menafsirkan itu. Saya dalam posisi tidak. Pertama, AoT adalah jenis Anime bergenre laga (action), dalam balutan tema distopia, atau dunia post-apocalypse. Hajime mungkin terpengaruh oleh sosok, sehingga ia membuat karakter eren menjadi sosok dominan yang mewakili genre ini. Meskipun, peran Armin dan Mikasa menguatkan, tetapi interaksi antara keduanya bukan interaksi psikologis sesama manusia. Armin cenderung logis-rasional sebagai karakter yang membangun dialog. Sehingga jalinan hubungannya dengan Eren, kendati sahabat dekat, hanya sekedar “Sahabat menggapai cita-cita”, dalam hal Psikologis, jarang ada dialog yang menjelaskan Armin mampu masuk ke diri Eren, selain memaksakan kehendak sendiri Armin untuk Eren dalam bentuk doktrin – percakapan yang didasari keyakinan ideologis.

Hajime Isyama penulis, yang, banyak ulasan telah mengetahui ia terpengaruh Mitologi Nordik. Mitologi Nordik hadir sebagai agama pagan. Ini yang bagi saya bisa terlihat dari sosok Hajime Isyama. Di Kawasan Britania Raya, dan pulau sekitarnya, Pagan lebih dulu lahir sebelum Agama Abrahamik masuk – berbeda misalnya dengan kasus kaum pagan di Arab yang sering kontra dengan Agama Abrahamik – sehingga interaksi mereka, perang dulu, baru bertukar keyakinan agama. Jika pernah menonton film Viking, kira-kira begitu interaksi pertukaran agama di Kawasan itu. Bagaimana kaum pagan menggantungan nasib mereka pada takdir? Bagaimana cara pandang mereka terhadap takdir? Irisan ini lebih bisa dilihat, menurut saya, ketimbang memandang Eren sebagai tokoh Nihilis.

Posisinya begini, Eren sebagai tokoh, mulai mencapai puncak spiritualnya ketika bertemu Ymir, menjalin dialog, lalu memaknai kehidupan itu seperti apa. Ymir dalam Mitologi Nordik adalah esensi tunggal yang berwujud raksasa. Ymir raksasa pertama, atau dalam Yunani tokoh Ymir seperti Gaia, yang kemudian melahirkan ras dewa. Dewa-dewa dalam Mitologi Nordik adalah anak-cucu dari Ymir, seperti Odin dan Thor, berikut juga Loki misalnya. Mitologi diciptakan, mulanya, atas kemampuan manusia yang terbatas dalam menerjemahkan alam. Sosok, atau sesuatu yang besar, yang tidak mampu diatasi oleh Manusia akan dianggap sebagai kekuatan Supranatural. Dari dewa-dewa itu, lahir kemudian Manusia, dalam AoT ini disebut Subjek Ymir.

Hanya saja. Mitologi dalam karya Hajime dipenggal. Sebagian cerita, ia padukan dengan teknik bercerita modern. Seperti misal, militer modern. Bagaimana melihat konteks irisan kedua cerita ini? Ymir bisa dilihat sebagai Dewa, atau moyang dari Bangsa Eldia, tapi Ymir tidak memiliki kuasa penuh atas kehidupan Manusia. Tetap pada akhirnya, Manusialah yang memutuskan kehidupan akan berlanjut seperti apa. Dengan cara itu, Isyama-sensei mendekonstruksikan kisah mitologi, seperti Demigod membunuh Dewa. Maka dibuatlah elemen penguat cerita-cerita era modern. Kekerasan, kesadaran politik, intrik affair antar golongan, hipokrisi elit territorial, dan elemen lainnya.

Saya menyukai cara Isyama-Sensei merekonstruksikan elemen yang hancur dari kisah-kisah mitologi, dan mencari relevansinya di hari ini, tanpa harus menggunakan konstruk visual-latar yang rumit. Bentuk visual-latar dari AoT hanya sebatas replika, bukan membuat dunia isekai otentik. Dalam karya sastra, saya menemukan ini, misalnya dalam cerita Seratus Tahun Kesunyian, hanya saja Seratus Tahun Kesunyian terlalu mellow, untuk disandingkan dengan AoT yang bag-bug, asal terjang, tapi struktur ceritanya kuat. Tempo AoT jelas lebih cepat.

 

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here