Sejarah Membuktikan Perkembangan Teknologi Bisa Jadi Musuh Mata Pencaharian Seseorang
Sejarah Membuktikan Perkembangan Teknologi Bisa Jadi Musuh Mata Pencaharian Seseorang

Akhir-akhir ini banyak ditemui berita mengenai pemangkasan tenaga kerja atau karyawan yang dilakukan oleh banyak perusahaan, lembaga atau tempat kerja. Fenomena yang dianggap cukup luar biasa ini membuat ribuan orang harus terpaksa kehilangan mata pencahariannya dan banyak yang menganggur hingga hari ini.

Banyak faktor yang mempengaruhi adanya fenomena yang cukup luar biasa yang tengah melanda negara Indonesia tersebut. Mulai dari efisiensi anggaran yang digalakkan oleh pemerintah yang secara tak langsung maupun langsung berimbas ke berbagai sektor, hingga perkembangan teknologi yang kian modern yang ternyata bisa menggantikan peran manusia secara signifikan.

Perkembangan Teknologi yang Mengancam Mata Pencaharian

Dewasa ini perkembangan teknologi digital perlahan-lahan mulai kian masif menggantikan peran manusia yang dahulunya secara tradisional masih berperan aktif dalam berbagai sektor kehidupan. Hal ini ternyata turut mempengaruhi efektivitas pola kerja yang kebanyakan perusahaan atau lembaga mulai memanfaatkan kehadiran teknologi semacam AI (artificial intelligence) guna memaksimalkan kinerja perusahaannya.

Namun, langkah yang dianggap sebagai sebuah solusi jitu ini secara tak langsung ternyata juga memiliki dampak yang cukup buruk bagi ketersediaan lapangan pekerjaan atau posisi pekerjaan tertentu. Salah satu hal yang mulai tergantikan secara perlahan-lahan adalah pekerjaan analisis data konvensional yang mulai digantikan dengan kehadiran AI atau sistem komputer.

- Poster Iklan -

Sekitar 10-20 tahun lalu masih banyak ditemui pekerjaan yang meminta karyawannya untuk melakukan analisis data secara manual. Pekerjaan ini umumnya disebut dengan Data Analysis. Namun, dewasa ini posisi tersebut mulai perlahan-lahan dihapus atau ditinggalkan dengan kehadiran AI (artificial intelligence) yang dirasa lebih efektif dalam melakukan analisis data.

Contoh lainnya adalah pekerja di pabrik otomotif atau manufaktur lainnya. Sekitar 20-30 tahun yang lalu mungkin banyak pekerjaan di pabrik-pabrik yang memakai tenaga manusia untuk melakukan pekerjaannya. Akan tetapi, kemajuan sistem komputerisasi yang berbasis data AI saat ini mulai menggantikan peran manusia. Alat-alat atau mesin yang muncul layaknya robot diprogram untuk bisa melakukan pekerjaan yang dulunya harus menggunakan tenaga manual dari manusia.

Mungkin bagi sebagian pihak fenomena ini dianggap mulai muncul saat memasuki masa millennium baru atau pada awal dekade 2000-an. Namun, sejatinya kemajuan dan perkembangan teknologi yang mulai mengancam dan menggantikan peran manusia di beberapa sektor pekerjaan sudah terjadi selama ratusan tahun sejarah umat manusia.

Salah satu contohnya tentunya bisa ditemui di abad ke-17 hingga ke-19. Di masa itu, ada sebuah pekerjaan yang memiliki tugas untuk menyalakan lampu dari jalan ke jalan. Pekerjaan itu umumnya dilakukan oleh beberapa orang di sebuah kota-kota besar. Hal ini dikarenakan pada abad ke-17 hingga 19 penerangan yang memanfaatkan tenaga listrik masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Di masa itu, lampu-lampu yang ada di jalanan kota-kota besar masih menggunakan lampu minyak ataupun lampu gas yang harus dinyalakan satu per satu dengan tenaga manusia. Hal inilah yang memunculkan adanya istilah “Tukang Hidup Lampu” yang populer di abad ke-18 hingga ke-19 di Indonesia atau yang saat itu masih bernama Hindia-Belanda.

Namun, seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi kelistrikan mulai menggantikan lampu-lampu minyak ataupun gas yang dulunya menjadi penerangan utama di sudut-sudut kota mulai tergantikan dengan hadirnya lampu listrik yang memiliki tingkat penerangan yang jauh lebih baik dan lebih efisien.

Ironisnya, perkembangan teknologi kelistrikan pada masa itu secara tak langsung juga turut memusnahkan pekerjaan semacam “Tukang Hidup Lampu” yang populer pada abad ke-18 hingga ke-19. Bahkan, memasuki abad ke-20 di kota-kota besar sudah tak ditemui lagi orang yang menggeluti pekerjaan tersebut dikarenakan sudah tidak adanya lagi lampu berbahan bakar minyak maupun gas.

Semua lampu di kota-kota besar umumya sudah memakai tenaga aliran listrik yang bisa dinyalakan dan dihidupkan dari satu tempat terpusat semacam gardu listrik. Kemajuan teknologi semacam inilah yang secara tak sadar turut menghilangkan beberapa mata pencaharian seseorang yang ternyata bisa berdampak pada kehidupan orang yang terdampak.

Lebih jauh lagi, perkembangan teknologi yang juga turut menghilangkan mata pencaharian dari waktu ke waktu adalah di dunia pertambangan. Di masa lalu, pekerjaan di bidang pertambangan harus dilakukan secara manual seperti memecahkan batu dan menembus lapisan bumi untuk mendapatkan mineral tertentu. Namun, saat ini dengan ditemukannya alat tambang modern seperti bor dan berbagai alat lainnya, membuat dunia pertambangan tak memerlukan banyak pekerja.

Kedua fenomena tersebut adalah sedikit bukti bahwa perkembangan teknologi dari masa ke masa ternyata tak selalu memiliki dampak yang positif bagi pekerjaan seseorang. Ada beberapa pihak yang ternyata harus kehilangan mata pencahariannya sekaligus sumber penghidupannya karena kemajuan teknologi tersebut.

Kini, hal yang sama juga terjadi di banyak sektor formal dan non-formal di negeri ini. Banyak pekerja yang terpaksa harus merasakan PHK atau ‘dirumahkan’ oleh perusahaan atau lembaganya dengan dalih efisiensi anggaran. Namun, sejatinya efisiensi tersebut adalah kata lain dari posisi tersebut bisa digantikan dengan kemajuan teknologi dan memangkas jumlah karyawan manusia.

Kini, para angkatan kerja dipaksa harus memutar otak guna menghadapi badai kemajuan teknologi yang sangat masif dalam beberapa tahun terakhir. Kemajuan dunia komputer yang berbasis AI (artificial intelligence) secara tak sadar turut pula menghilangkan mata pencaharian dan pekerjaan tradisional yang sudah ada sebelumnya.

Kini, masyarakat harus mau tak mau beradaptasi dengan keadaan dan kemajuan teknologi yang ada. Jika seseorang tak mau beradaptasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang kian masif dari waktu ke waktu. Dirinya bisa saja digantikan dengan individu yang memahami lingkup tersebut atau justru digantikan oleh mesin itu sendiri.

- Cetak Buku dan PDF-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here